Natal dan Tahun Baru
Banyak Pedagang Arang Baru Menjelang Tahun Baru 2019, Omzet Penjualan Arang Anis Semakin Menurun
Anis (45) penjual Arang dan perlengkapan bakaran di Pasar Tembok Jalan Tembok Dukuh mengaku omzetnya menurun tiap tahun.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Anis (45) penjual Arang dan perlengkapan bakaran di Pasar Tembok Jalan Tembok Dukuh mengaku omzetnya menurun tiap tahun.
Ia menyadari, tiap tahun bermunculan pedagang Arang baru menjelang malam pergantian tahun menjadi penyebabnya.
"Pedagangnya banyak itu tuh jejer-jejer," katanya pada TribunJatim.com seraya menunjuk ke arah deretan pedagang di sisi kirinya, Senin (31/12/2018).
Tahun lalu, Anis mengaku omset yang bisa dikantongi setelah menjual habis seluruh Arang menjelang malam pergantian tahun sejumlah Rp 1.500.000
Namun, untuk tahun baru 2019 ini Anis tak bisa memastikan berapa jumlah uang yang akan didapat. Ia memperkirakan kurang dari jumlah itu.
• Momen Pergantian Tahun Baru 2019 Dimanfaatkan Penjual Arang Ini Untuk Meraih Untung Lebih
"Dari tahun lalu semakin menurun," katanya.
Anis menyediakan pasokan Arang yang dibeli dari Madura sebanyak satu kwintal Arang.
Ia mengaku akan ambil pasokan Arang lagi, bila stok yang ada di lapaknya ludes dibeli orang.
"Kalau ini habis ya ambil lagi nanti," lanjutnya.
Berbeda dengan pedagang Arang kaget lainnya, yang berjualan Arang hanya menjelang perayaan saja. Anis adalah pedagang asli yang sejak awal berjualan Arang di Pasar Tembok setiap hari.
Tidak tiap hari Anis bisa menjual habis satu kwintal Arang.
Ia mengaku, hanya setiap perayaan Qurban atau Idhul adha dan malam pergantian tahun saja.
Dihari biasa, pembeli yang menjadi pelanggan setianya adalah para pedagang sate dan rumah makan yang menyediakan olahan masakan bakaran.
• Simak 7 Pengalihan Arus Ini di Malam Tahun Baru 2019 di Surabaya
"Tiap hari ya jualan Arang, tapi yang ramai pas quran sama tahun baru," tukasnya.
Hingga pukul 13.00 WIB, kresek berwarna hitam Arang batok kepala dan kayu yang sengaja ditumpuk oleh Anis di meja lapaknya, perlahan mulai berkurang lantaran dibeli orang.
Rencananya Anis bakal berjualan hingga malam hari, meskipun nampak banyak kembali berdatangan silih berganti menukarkan uangnya dengan beberapa kresek berisikan Arang.
Ia mengungkapkan, penjualannya sejak pukul 07.00 WIB hingga 13.00 belum menghabiskan satu kwitansi stok yang dimilikinya.
"Untuk hari ini ya saya jualan sampai malam, ya sampai badan saya capek, nanti saya pulang," tandasnya.