Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Prabowo Subianto Baca Sajak di Kantong Prajurit, Bercerita Kematian 2 Pamannya Saat Lawan Jepang

Inilah kisah di balik sajak yang dibacakan oleh Prabowo Subianto di sela-sela berpidato

Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT TORIK
Capres Prabowo Subianto saat berpidato yang didampingi oleh Sandiaga Uno 

Terjadi pertempuran yang tidak seimbang, di mana pihak Jepang lebih unggul dari sisi persenjataan ketimbang Indonesia.

Tak pelak, pertempuran tidak seimbang ini menyebabkan korban berjatuhan. Pertempuran berakhir ketika hari mulai gelap.

Mereka gugur dalam usia muda, yaitu 16-24 tahun, sementara yang masih hidup ditawan Jepang, dan beberapa lainnya berhasil melarikan diri.

Harian Kompas mengabarkan, setelah kejadian ini pihak Indonesia dan Jepang melakukan komunikasi yang menghasilkan beberapa kesepakatan.

Satu di antara kesepakatan tersebut adalah jenazah yang telah dimakamkan bersama di Lengkong dipindahkan dan dimakamkan dengan upacara resmi di Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang.

Sementara, tawanan dibebaskan, serta semua persenjataan dan amunisi dikembalikan kepada pihak Indonesia.

Tewasnya dua paman Prabowo

Akademi Militer Tangerang merupakan akademi militer Indonesia pertama yang bermula dari seruan Pemerintah RI pada 5 Oktober 1945.

Ketua Harian Yayasan 25 Januari 1946 Rani D Sutrisno menceritakan, taruna Akademi Militer Tangerang tersebut memang baru saja masuk akmil.

Para taruna ini baru mulai pendidikan pada 18 November 1945.

Akademi Militer Tangerang atau yang lebih dikenal dengan Militaire Academie Tangerang didirikan oleh mantan Shondancho, yang mulai memikirkan sistem pendidikan militer pasca kemerdekaan.

Saat itu, Jakarta dikuasai tentara sekutu dan NICA, maka dipilihlah daerah Tangerang.

Akademi ini dipimpin oleh Daan Mogot sebagai direktur, berdiri di bawah komando Resimen IV TKR di Tangerang.

Mulailah pembukaan pendaftaran bagi usia 18-25 tahun yang mempunyai kemauan sungguh-sungguh untuk mempertahankan Indonesia tetap merdeka. Meskipun syarat minimal berusia 18 tahun, namun pada kenyataannya banyak yang usianya di bawah 18 tahun turut mendaftar.

Satu di antaranya adalah Sujono, yang juga paman Prabowo.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved