Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tim Mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura Cetuskan Inovasi Brownies Tempe

Biasanya masyarakat mengolah tempe dalam berbagai menu yang rasanya gurih. Namun bagaimana jadinya kalau tempe ini diolah dengan susu dan coklat?

TRIBUNMADURA.COM/Kuswanto Ferdian
Hasil produk Mahasiswa KKN Mandiri Kelompok 53 Universitas Trunojoyo Madura Brownies Tempe, Selasa (15/1/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Siapa yang tidak mengenal tempe. Produk olahan kedelai ini telah merakyat di semua kalangan.

Hampir semua lapisan ‘doyan’ dengan makanan ini. Biasanya masyarakat mengolahnya dalam berbagai menu yang rasanya gurih.

Namun bagaimana jadinya kalau tempe ini diolah dengan bahan baku susu dan coklat?.

Hal inilah yang dilakukan mahasiwa KKN Universitas Trunojoyo Madura di Desa Dasok, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Desa yang terkenal dengan produksi tempenya.

(Dapat Piala Adipura Berkat Pengelolaan Sampah, Wali Kota Kediri: Ini Cuma Bonus)

(Pencuri Motor di Pamekasan Ditangkap, Modusnya Pakai Pinjam Motor Secara Paksa ke Korban)

Tercatat sekitar hampir 200 perajin tempe di Desa Dasok ini.

Mahasiswa KKN Mandiri Kelompok 53 Universitas Trunojoyo Madura mencoba memberikan sentuhan baru kepada para perajin tempe.

Jenis olahan makanan yang mereka cetuskan, yaitu Brownie Tempe dan Sate Tempe Tusuk Berbalut Cokelat.

Menurut Ahmad Ferdiansyah (23) Koordinator Desa, salah satu program kerja yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN Mandiri Kelompok 53 Universitas Trunojoyo Madura adalah difersivikasi tempe menjadi makanan yang berkualitas dan bermutu tinggi.

"Tentunya juga dengan peningkatan nilai tambah tempe itu sendiri. Kelompok KKN kami mencoba mempraktikan bagaimana cara membuat brownies berbahan tempe dan sate tempe tusuk yang di taburi cokelat," jelasnya, Selasa (15/1/2019).

Melalui penyuluhan dan disertai demo masak, ternyata hasilnya cukup menarik warga Desa Dasok khususnya kalangan ibu-ibu.

(Mengenal Ira Koesno dan Imam Priyono, Sosok yang Dipilih Jadi Moderator Debat Pilpres 2019 Sesi 1)

(Nyambi Jual Sabu, Sopir Travel Asal Desa Purwosari Diringkus Satresnarkoba Polres Pasuruan)

Melihat antusiasme warga, para mahasiswa pun berinisiatif untuk membuat sebuah pameran produk difersivikasi tempe hasil karya mereka.

Latifaturrahmah (60) Sekretaris Desa Dasok mengungkapkan, program difersivikasi yang digagas mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura tersebut dapat dijadikan sebagai usaha sampingan para perajin tempe di Desa Dasok.

“Tidak hanya membuat dan menjual tempe saja, namun dari tempe ini juga dapat dikreasikan menjadi bahan makanan lain berupa brownies tempe dan sate tusuk tempe yang dibaluti cokelat," ujarnya.

Ia juga menambahkan adanya kreasi makanan ini maka nantinya Desa Dasok dapat dijadikan sebagai Desa Wisata Kuliner.

(Dapat Piala Adipura Berkat Pengelolaan Sampah, Wali Kota Kediri: Ini Cuma Bonus)

(Abdulrachman Saleh Air Force Run 2019 di Malang Digelar 24 Maret, Peserta Rebutkan Hadiah 40 Juta)

Di sisi lain Ayu Evita (22) penggagas ide olahan berbahan tempe mengatakan, mulanya ia bersama tim KKNnya berkeliling Desa Dasok untuk melihat potensi desa yang bisa di angkat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved