Fandi Utomo Bakal Maju Jadi Calon Wali Kota Surabaya, Pakde Karwo Minta Soroti Demografi dan UMKM
Gubernur Jatim Soekarwo memberikan pesan khusus pada Fandi Utomo dalam pelantikan DPD (GMNI Jatim 2018-2020 di wisma Marinda Jalan Semolowaru.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Soekarwo memberikan pesan khusus pada Fandi Utomo dalam pelantikan DPD (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) GMNI Jatim 2018-2020 di wisma Marinda Jalan Semolowaru, Minggu (20/1/2019).
Di sela-sela pidatonya, gubernur Jatim dua periode itu menyampaikan sejumlah PR besar wali kota Surabaya ke depan.
Hal ini disampaikan Soekarwo lantaran Fandi Utomo ramai dibicarakan akan maju dalam kontestasi Pilwali Kota Surabaya 2020.
Fandi Utomo disebut mencalonkan diri sebagai wali Kota pengganti Tri Rismaharini yang akan berakhir masa jabatannya di tahun 2021.
(Doddy Sudrajat Ayah Vanessa Angel Tak Kenal dengan Bibi Ardiansyah Meski Selalu Disudutkan)
(Tiba di Pasar 17 Agustus Pamekasan, Sandiaga Uno Beli Batik Rp 1 Juta dan Diteriaki Ibu-Ibu)
Salah satu yang disinggung Soekarwo di antaranya adalah faktor demografi.
Menurutnya saat ini angka kelahiran mengalami penurunan, khususnya di Surabaya. dan itu menimbulkan efek berkurangnya jumlah siswa masuk sekolah.
"Kondisi di kota besar seperti Surabaya angka kelahiran terus mengalami penurunan, hal itu terjadi dikarenakan faktor orang tua yang sama-sama bekerja, dan efek kedepan adalah berkurangnya jumlah siswa yang masuk sekolah," ucap Pakde Karwo.
"Ini menjadi tugas walikota kedepan, bagaimana bisa melahirkan solusi yang tepat dalam penanganannya," tambahnya.
Tidak hanya itu, Pakde Karwo juga meminta keberpihakan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar mampu mewujudkan ekonomi yang berkeadilan dan partisipatif.
Untuk mewujudkan kemandirian ekonomi maka pemerintah harus hadir dan mampu memfasilitasi kepentingan masyarakat kecil.
(Tiba di Pasar 17 Agustus Pamekasan, Sandiaga Uno Beli Batik Rp 1 Juta dan Diteriaki Ibu-Ibu)
(Pengisian PDSS untuk SNMPTN 6 Hari Lagi Ditutup, Sekolah Diimbau Segera Verifikasi)
"Konsep negara harus hadir mengurus kepentingan rakyatnya melalui kebijakan telah dilakukan di Jatim dengan pemerintah mengintervensi dan memberikan stimulasi dengan yang kecil di bantu," Ucap Pakde Karwo.
"Tidak bisa yang besar, menengah, dan kecil dibiarkan bertarung atas nama efisiensi dan konsep ini bisa dilakukan walikota ke depan dalam memimpin Surabaya," tambahnya.
Ada lagi yang juga harus diketahui calon wali kota, adalah peta masyarakat di Surabaya yang masuk golongan arek.
Yang menjadi panutan masyarakatnya adalah kalangan tokoh masyarakat, tokoh agama, birokrasi dan intelektual.
Masyarakat arek ini dalam berfikir lebih rasional, sehingga kapasitas, kapabilitas dan intelektual calon menjadi penilaian penting bagi mereka dalam menentukan pilihannya untuk calon pemimpin kedepan.
"Seperti hasil pilgub Jatim kemarin, hasil debat sangat mempengaruhi pilihan masyarakat, ini calon wali kota harus tahu, artinya tingginya tingkat popularitas tidak menjadi penentu, tapi kemampuan calon yang menjadi penentu masyarakat dalam memilih," imbuh politisi yang duduk sebagai Ketua DPD Partai Demojrat Jatim ini.
(Randy Pangalila dan Chelsey Frank Resmi Menikah, Ibunda Berjanji Putranya Akan Berbagi Kisah)
(Diduga Beri Layanan Plus-plus, Panti Pijat di Kediri Dipasangi Garis Polisi oleh Polda Jatim)
Sementara itu Fandi Utomo mengatakan, pesan Pakde Karwo ini menjadi pembelajaran penting Baginya untuk ia pelajari, cermati, amati khususnya di surabaya dan pada waktunya nanti akan ia tindaklanjuti secara serius.
"Saya sangat memperhatikan pesan Pakde Karwo ini. Serta ini menjadi pelajaran penting bagi saya untuk Surabaya ke depan," ungkap politisi yang juga calon DPR RI Dapil Jatim 1 yakni Surabaya-Sidoarjo dari PKB ini.
Reporter: Surya/Fatimatuz Zahroh
(Kriss Hatta Sebut Hilda Vitria adalah Wanita Baik, Nia Ramadhani Kesal dan Banting Kertas: Bohong!)
(Diduga Beri Layanan Plus-plus, Panti Pijat di Kediri Dipasangi Garis Polisi oleh Polda Jatim)