Rumah Politik Jatim
Sederet Hal Kunjungan Ma’ruf Amin ke Jatim, Buka Alasan Setuju Najwa Shihab Moderator Debat Pilpres
Berikut ini adalah sejumlah fakta terkait kedatangan Ma'ruf Amin di Jawa Timur. Terungkap alasan setujui Najwa Shihab jadi moderator Debat Pilpres
Penulis: Januar AS | Editor: Yoni Iskandar
Pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asyari mendeklarasikan resolusi jihad, untuk merespons Netherlands Indies Civil Administration (NICA) yang mencoba menjajah Indonesia kembali.
Hal itulah yang menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk berani melawan penjajah.
KH Hasyim Asy'ari bersama para ulama dari cabang NU di seluruh Jawa dan Madura berkumpul di Surabaya pada 21- 22 Oktober 1945.
Para ulama kemudian mendeklarasikan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia sebagai perang jihad melawan penjajah, pada 10 November 1945.
"Hingga akhirnya, 10 November dijadikan Hari Pahlawan, tetapi 22 Oktober, yang menjadi inspirasi dilupakan. Baru setelah 70 tahun, pada 2015, 22 Oktober ditetapkan menjadi Hari Santri Nasional oleh Pak Jokowi," tegasnya.
KH Ma'ruf Amin menambahan, dipilihnya ia sebagai cawapres merupakan bentuk penghargaan kepada NU, oleh sebab itu ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Sudah lama, sejak Gus Dur menjadi presiden, sebelumnya dan sesudahnya, tidak ada NU yang jadi Wakil Presiden. Karena itu, saya pikir ini kesempatan untuk mensyukuri nikmat itu. Mudah-mudahan, kalau saya nanti jadi wakil presiden, ke depan ada orang NU yang jadi presiden," imbuhnya. (rbp)
Hadir di Istighotsah Kubro di Trenggalek
Ribuan orang memadati Stadion Menak Sopal Trenggalek, di bawah guyuran hujan, Selasa (22/1/2019) pagi.
Mereka adalah jemaah Istighotsah Ijazahan Kubro, yang dihadiri KH Maruf Amin, calon wakil presiden nomor dua.
Jemaah bukan hanya datang dari Trenggalek, namun juga wilayah di sekitarnya, seperti Kabupaten Tulungagung.
Meski diguyur hujan, jemaah tetap bertahan dan khusyuk berselawat.
Mereka memanfaatkan payung, mantel hujan atau apa saja agar bisa bertahan dari guyuran hujan.
Hadir dalam acara ini para kyai dari berbagai daerah, seperti Blitar, Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Ponorogo, Pacitan, Magetan dan Ngawi.
Kyai Maruf Amin mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan dari para alim ulama.