Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasat Binmas Kediri Ubah Kardus Bekas Jadi Wayang Untuk Mendongeng

Memanfaatkan bahan kardus bekas, Kasat Binmas Polres Kediri AKP Bowo Wicaksono mengubahnya menjadi wayang kontenporer.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Didik Mashudi)
AKP Bowo Wicaksono memperagakan wayang kardus buatannya yang dipakai sarana edukasi Polisi sahabat anak (Polsanak) Polres Kediri, Kamis (24/1/2019). Sulap Kardus Bekas Jadi Wayang Untuk Mendongeng 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Memanfaatkan bahan kardus bekas, Kasat Binmas Polres Kediri AKP Bowo Wicaksono mengubahnya menjadi wayang kontenporer.

Melalui media wayang dengan tokoh polisi Bowo dan Kang Keceng jadi sarana untuk memberikan sosialisasi dan edukasi tata tertib berlalulintas kepada anak-anak TK dan SD.

Mendongeng masih menjadi media yang efektif untuk menanamkan kepribadian dan memberikan edukasi kepada anak-anak. Namun sekarang orangtua tampaknya sudah sangat jarang yang masih mau mendongeng untuk anak-anaknya.

Jika biasanya polisi memakai media boneka untuk mendongeng, AKP Bowo Wicaksono memanfaatkan wayang kontenporer buatannya untuk ilustrasi dogengnya.

"Sebetulnya wayang hanya sebagai media saja, fungsinya sama dengan boneka," jelasnya kepada Tribunjatim.com.

Namun wayang lebih ekonomis dalam pengadaannya dan tidak butuh biaya banyak. Apalagi bahannya hanya menggunakan bekas karton nasi kotak dan kue.

Wayangnya sendiri menampilkan sosok polisi Bowo dengan seragam dinasnya baju cokelat dan pistol di pinggang.

Raffi Ahmad & Nagita Jenguk Gading Marten Setelah Resmi Diceraikan Gisel: ‘Hidup Terus Berjalan’

Mayangsari Ikut Makan Malam Keluarga Cendana, Penampilannya Dikomentari Rekan Artis, Inul Beri Pesan

Penyanyi PSY Dirikan Agensi P NATION usai Hengkang dari YG Entertainment

Tokoh lainnya yang ditampilkan Kang Keceng, sosok pemuda berambut jambrik ala anak punk yang biasa menjadi sosok antagonis. Tokoh Kang Keceng ini digambarkan naik sepeda motor tanpa helm.

Sosok lainnya ada tokoh wayang yang menampilkan anak sekolah memakai baju seragam serta guru. Untuk wayangnya ada yang dibuat dan didesain sendiri oleh AKP Bowo, sebagian lagi ada yang di buatkan oleh temannya.

Mendongeng dengan media wayang ini biasa menjadi sarana untuk memberikan materi kepada anak- anak, khususnya anak TK, Paud dan SD. Sehingga dibutuhkan bentuk visualisasi dalam wujud wayang.

Untuk nama - nama tokohnya disesuaikan dengan alur cerita yang ada di masyarakat. Sehingga ada tokoh polisi, tokoh agama, guru, pelajar dan masyarakat desa.

Termasuk karakter - karakter wayang ada tokoh antagonis seperti preman, anak nakal, atau mungkin para penjahat.

Sedangkan ceritanya kebanyakan terkait dengan pendidikan karakter. Selain itu juga disisipi tentang sopan santun dan tertib berlalulintas, bahaya narkoba dan anti berita hoax.

Pengalaman AKP Bowo selama ini mendongeng dengan media wayang kontenporer ternyata sangat efektif untuk menanamkan karakter dan kepribadian anak- anak.

Apalagi dengan mendongeng juga dapat menyampaikan pendidikan budi pekerti, termasuk sopan santun dan tata tertib berlalulintas kepada anak-anak.

Perwira dengan tiga balok di pundak ini juga mengajak warga masyarakat di tengah kesibukannya bekerja untuk kembali menggalakkan mendongeng untuk putra - putrinya.

"Selama ini orang tua banyak disibukkan dengan gadgetnya. Akhirnya anak-anaknya lebih banyak main game di smartphone dan melihat youtube," ungkapnya kepada Tribunjatim.com.

Mendongeng dengan media wayang ini biasa dilakukan sebulan tiga sampai lima kali di sekolah TK dan SD. "Siapa saja dapat mengundang kami untuk mendongeng dan tidak dipungut biaya atau gratis," tambahnya.(didik mashudi/TribunJatim.com).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved