Terkait Jatah Rusunawa, DPRD Kota Mojokerto Meminta Pemkot Membuat Skala Prioritas
Puluhan keluarga yang tinggal di bantaran rel kereta api di wilayah Kelurahan Prajurit Kulon dan Miji, Kota Mojokerto bakal kehilangan tempat tinggal.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dwi Prastika
Sebab, puluhan warga di kedua kelurahan itu tak memiliki rumah dan tanah pribadi serta mayoritas berpenghasilan rendah.
"Meski demikian, pemkot harus tetap melakukan survei terlebih dahulu. Karena sebagian warga ada yang memiliki tempat tinggal di daerah lain. Harapan kami warga bantaran rel kereta api tetap diprioritaskan untuk tinggal di rusunawa," ucapnya.
• Pria di Miji Mojokerto Nekat Gantung Diri di Teras Rumah, Diduga Lantaran Permasalahan Rumah Tangga
• Detik-detik Pemuda Jombang Nyaris Dihakimi Massa karena Ketahuan Cabuli Mahasiswa di Area Persawahan
Sementara itu, warga Prajurit Kulon yang terdampak proyek jalur ganda bernama Sumari (53) mengungkapkan, dirinya ikhlas apabila rumahnya tergusur.
Sebab, pihak PT KAI tak pernah menarik biaya sewa sejak dirinya tinggal sekitar 35 tahun lalu.
Namun, Sumari merasa khawatir jika tidak mendapatkan rusunawa.
"Saya bekerja sebagai kuli pembuat sandal. penghasilannya Rp 40.000 sehari. Istri saya bekerja sebagai buruh cuci. Tentunya tidak cukup untuk membeli tanah dan membayar rumah. Buat makan aja juga pas-pasan. Belum lagi biaya anak sekolah. Saya akan berusaha agar mendapat rusunawa," pungkasnya. (Surya/Danendra Kusuma)
Yuk subscribe YouTube Channel TribunJatim.com