Hujan dan Angin Kencang di Pamekasan, 40 Rumah Warga Rusak dan Menara Radio Roboh
Hujan dan Angin Kencang di Pamekasan, 40 Rumah Warga Rusak dan Menara Radio Roboh.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Hujan disertai angin dan petir yang melanda Pamekasan, menyebabkan 40 rumah warga, lembaga pendidikan dan tempat ibadah, di empat kecamatan di Pamekasan, porak-poranda, diterjang angin kencang, Senin (4/2/2019) petang.
Selain memporak-porandakan rumah, angin kencang, yanga menerpa wilayah Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Palengaan, juga mengakibatkan, beberapa baliho di pinggir jalan raya ambruk.
Puluhan pohon tumbang, sebagian menimpa rumah warga, membentang di tengah jalan raya dan memutuskan jaringan kabel listrik PLN.
• Islamic Center, Tower Kampus dan Rumah di Pamekasan Rusak Diterjang Hujan Deras dan Angin Kencang
Namun hingga kini, berapa jumlah angka pasti rumah warga yang rusak dan berapa semua kerugian yang diderita belum diketahui pasti.
Sebab pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, masih melakukan pendataan dan memberikan pertolongan kepada warga yang rumahnya terkena musibah angin kencang.
Sebelum kejadian, awalnya langit di Pamekasann terlihat mendung tebal.
Lalu terdengar terdengar gemuruh di langit, kemudian disusul gerimis dan hujan deras disertai angin kencang.
• Diterpa Angin dan Listrik Padam, Khofifah Bakar Semangat Relawan JKSN Pamekasan Pakai Megafon
Berselang beberapa menit terdengar petir menggelegar, membuat warga kaget.
Hujan deras terus berlangsung dan angin kencang itu berhembus dari wilayah barat, Kecamatan Tlanakan, menuju ke timur ke Desa Ceguk, lalu bergerak ke wilayah Kecamatan Pademawu dan ke Kecamatan Larangan.
Ketika angin berhembus kencang itu, memporak-porandakan rumah warga, termasuk menara radio milik kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, di Jl Raya Panglegur, Pamekasan roboh.
“Kami lihat beberapa atap masjid dan kubah masjid di wilayah Kecamatan Tlanakan dan Kecamatan Pademawu terangkat dan geser. Hujan yang menimpa disertai angin kencang itu, membuat kami was-was, khawatir menelan korban jiwa.
Namun masih bersyukur, dalam kejadian ini, tak ada korban jiwa,” kata Suhil Qodri, warga Desa Sopaah, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Sedang Bagian Humas Kecamatan Larangan, Sunairi mengatakan, dari catatan dirinya, rumah yang rusak parah itu di antaranya, milik Sukarni, Ardi dan milik Rahmawati dan masih terdapat lagi rumah warga yang belum terdata.
“Angin kencang yang menerjang rumah warga dan pohon itu, berlangsung cepat,” ungkap Sunairi.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, kepada Tribunjatim.com, Selasa (5/2/2019) mengatakan, berdasarkan data sementara yang ia terima, sedikitnya 40 rumah warga yang rusak diterjang angin kencang.
Namun bisa jadi jumlah rumah dan bangunan yang rusak ini bisa bertambah, karena beberapa anggotanya masih di lapangan.
Selain mendata, juga memberikan pertolongan.
Menurut Budi Cahyono, di antara rumah warga yang rusak diterjang angin itu, di kawasan Kecamatan Larangan sebanyak 15 rumah, di Desa Ceguk, Desa Sopaah, Desa Buddih, Desa Jarin dan Desa Pegagan, Kecamatan Pademawu, sebanyak 22 rumah.
“Kerusakan terparah yang menimpa rumah warga itu, sebagian besar atapnya terlepas diterbangkan angin. Sedang sejumlah pohon yang menimpa rumah warga dan mematahkan tiang listrik, serta tumbang ke jalan raya, sudah dipotong, agar tidak menimbulkan sesuatu lebih fatal lagi,” kata Budi Cahyono.