Pakde Karwo Apresiasi Peran Media Massa yang Kritis pada Pemerintah Hingga Bantu UMKM
Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo mengapresiasi peran media yang telah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jatim.
Agar bisa bersaing di era digital, imbuh Menteri Rudiantara, caranya adalah memperkuat konten yang bergantung pada kemampuan, dan profesionalisme SDM dari jurnalis.
Dari konten tersebut, media akan memiliki kredibilitas, dan keunikan tersendiri yang akan dicari oleh masyarakat.
“Perubahan dari media cetak ke elektronik, kemudian ke media online, lalu ke media sosial memang tidak bisa dihindari. Kuncinya adalah SDM, media hanya tools saja,” katanya.
Ia menambahkan, media digital juga dapat didorong untuk menumbuhkan entrepreneur atau UMKM baru di negeri ini.
Menteri Rudiantara menambahkan, guna meningkatkan kapasitas SDM jurnalis, dapat dilakukan dengan bergabung dengan asosiasi kewartawanan, seperti AJI, PWI, AJTI, dan lainnya.
“Jadi jangan pusingkan teknologi, teknologi hanya tools, core bisnis kita adalah SDM, dan konten yang berkualitas,” tambahnya.
(Ingatkan Bahaya Berita Hoaks di Media Sosial, Menkominfo Rudiantara : Itu Dosanya Dua Kali Lipat)
(Menkominfo Rudiantara Anggap Hari Pers Nasional 2019 di Surabaya Hadiah untuk Pakde Karwo)
Ketua Dewan Pers Indonesia, Yosep Stanley Adi Prasetyo mengatakan, sejalan dengan terbitnya UU tentang pers, media di Indonesia tumbuh dengan subur.
Diperkirakan, ada sekitar 47.000 media di negeri ini, dimana 43.300 diantaranya adalah media online.
“Dan dari sebanyak itu, baru 2.400 media yang telah terdaftar dan terverifikasi oleh Dewan Pers,” katanya sembari menambahkan, bahwa banyaknya media yang belum terverifikasi dan terstandarisasi turut berperan daam penyebaran berita palsu atau hoax.
Banyaknya hoax, ujar Ketua Dewan Pers Yosep, membuat masyarakat, khususnya netizen menjadi kurang percaya terhadap media.
Ini karena banyak berita hoax memuat ujaran kebencian, fitnah, permusuhan, prasangka tidak benar kepada badan publik, bahkan mengajak kepada gerakan radikalisme.
“Jadi, masyarakat menjadi sulit membedakan, mana berita yang benar, mana yang hoax,” ujarnya.
Karena itu, imbuh Ketua Dewan Pers Yosep, tugas media saat ini adalah memerangi hoax dan memberikan informasi yang benar kepada publik.
Jurnalis harus memiliki kompetensi, nilai-nilai diri, dan menjunjung tinggi etika profesi jurnalisme. Sebab, adanya hoax sangat merugikan hak publik untuk mendapat informasi yang benar.
(Pangdam V/Brawijaya Berganti, Pakde Karwo Minta TNI - Polri Terus Jaga Kekompakan)
(Setelah Ucapkan Terima Kasih pada Pakde Karwo, Massa FSPMI Jatim Tuntut Empat Hal pada Pemprov)
“Ini tidak bisa kita diamkan dan tidak bisa kita biarkan terus terjadi, tugas kita para wartawan dan media, adalah menjaga kokohnya kebangsaan Indonesia,” pungkasnya.