Kilas Balik
Pengakuan SBY Bongkar Negara yang Tak Mau Jual Tank ke Indonesia: Jangan Beli ke Negara yang Gaduh
SBY langsung bereaksi begitu tahu ada negara yang tak mau jual Tank Leopard kepada Indonesia. Apa sebabnya?
Penulis: Januar AS | Editor: Yoni Iskandar
Hal itu diketahui SBY dari seorang pejabat di jajaran Kementerian Pertahanan dan TNI.
"Bapak, ada negara yang kelihatannya berat untuk menjual Tank Leopard," lapor Purnomo Yusgiantoro yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Mendapatkan laporan itu, SBY pun menanyakan alasannya kepada Purnomo Yusgiantoro.
"Ya, takut melanggar HAM. Tapi ada negara lain yang pada prinsipnya ok," jawab Purnomo Yusgiantoro.
• Pakde Karwo Tak Sependapat dengan Survei PolMark yang Sebut Swing Voters Masih 48 Persen
• 5 Keutamaan Puasa Rajab, Sebentar Lagi Memasuki Bulan Rajab 1440 H
SBY kemudian menanyakan negara mana saja yang mau menjual, dan negara mana yang tidak mau menjual.
"Belanda tidak mau jual Leopard. Jerman mau. Kemudian Amerika siap hibahkan F-16 dan jual helikopter serang Apache. Australia siap hibahkan pesawat C-130 Hercules," terang Purnomo Yusgiantoro.
• Anggaran Yang Efisien, ESDM Fokus ke Infrastruktur Rakyat

• Laga Persebaya vs Persib, Bonek dan Viking Siapkan Koreo Bersama
Mengetahui jawaban Purnomo Yusgiantoro, SBY pun langsun bereaksi.
"Baik. Jangan beli ke negara yang gaduh. Masih banyak yang mengerti bahwa Indonesia tidak ada niat untuk menjadi negara pelanggar HAM. Mereka tidak paham Indonesia era kini. Kita pun, kalau di dalam negeri mampu bikin sendiri kita beli produksi dalam negeri. Itu kan uang kita," jawab SBY saat itu.
• Pengendara Motor Lakukan Pelecehan di Mojokerto, Polisi Sulit Ungkap Pelaku Karena Gambar CCTV Buram

• Kali Kening Meluap, 10 Desa di Kecamatan Parengan Tuban Terdampak Banjir
Cerita SBY Soal Kelakuan Tokoh Muda Yang Tak Jadi Menterinya: Kalau Ada Maunya Baiknya Luar Biasa
Saat memimpin Indonesia, SBY memiliki sejumlah cerita.
Itu seperti yang ditulisnya dalam buku berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
Dalam buku itu, SBY menceritakan pengalamannya selama memimpin Indonesia.
Satu di antaranya adalah saat dia akan menyusun Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.
Kala itu SBY sedang berbincang dengan seorang politisi Partai Demokrat, yang belakangan juga menjadi menteri di kabinet SBY, yaitu Jero Wacik.