Gelar Wisuda ke 61, ITN Malang Terapkan Sistem Pembelajaran Tuntas
ITN Malang menggelar wisuda ke 61 pada Sabtu (9/3/2019) di kampus II. 303 mahasiswanya resmi jadi lulusan jenjang diploma, sarjana dan pascasarjana
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Adapun sejumlah wisudawan terbaiknya, yakni Wilda Ariffatul Faisalnur, Teknik Informatika S1 Fakultas Teknik Industri (FTI). IPK nya 3,85 dengan masa studi 3,5 tahun.
Wilda membuat skripsi tentang "Sistem Informasi Rekomendasi Majelis Berdasarkan Jarak Terdekat".
Link proyeknya adalah website pencarian majelis sholawat google maps API dan dikembangkan dengan kode Igniter dan Bootstrap lewat https://jadwalmajelis.com/.
"Ide awalnya ya dari kesenangan saya ikut majelis sholawat," jelas Wilda. Selain di Malang, kadang ia juga ke daerah lain, seperti Blitar.
Namun ia merasa, data yang bisa didapat sangat kurang, terutama dari sisi jumlah dan jadwalnya. Padahal, Kemenag telah memberi data lebih banyak. Namun yang tercantum hanya sedikit.
Temuan itu ia sampaikan ke dosen dan mengerjakan skripsi mengenai itu.
Ia membuat web dan merekomendasikan lokasi terdekat yang ada jadwal sholawat berikut rute mencapai lokasi. Data-data didapat dari admin majelis sholawat.
Namun majelis sholawat yang kecil-kecil masih kurang maksimal didapat.
(Dinas Pendidikan Malang Dapat Tambahan 237 Guru dari CPNS)
Ke depannya ia ingin, web yang isinya sekedar kajian-kajian ini bisa berkembang ke workshop. Sejauh ini tingkat kunjungan ke webnya masih 50 orang perhari.
Menurut Wilda, saat membuat skripsi pada 2018, dia diharuskan membayar dana di dengan mata uang dollar ke google API.
Maka ia bersama teman lainnya sepakat patungan, karena memang aplikasi ini akan digunakan bersama-sama.
Ada lagi wisudawan terbaik dari D3 Teknik Industri, FTI yaitu Ajie Pangestu Sukirno membuat alat pengaduk dodol otomatis.
Peraih IPK 3,65 dengan masa studi 2,5 tahun ini menjelaskan untuk D3 lebih mengarah ke pembuatan alat. Dikatakan, di Jawa Barat banyak UMKM dodol dengan pembuatan manual.
Dosennya menyarankan ia menggarap UMKM di Kota Batu yang membuat dodol apel.
"Prinsip kerjanya sederhana. Untuk pengaduk memakai bahan aluminium steel yang digerakkan motor listrik 1/2 PK," kata Ajie.