Disbun Jatim Akan Maksimalkan Pembukaan Lahan Perhutani untuk Penuhi Permintaan Kopi di Pasar Ekspor
Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jatim mendorong produktivitas kopi di Jatim untuk memenuhi permintaan pasar internasional yang tinggi.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jatim mendorong produktivitas kopi di Jatim untuk memenuhi permintaan pasar internasional yang tinggi.
Kasi Pengembangan Usaha dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Jatim, Djoni Meidia Laksito mengatakan saat ini Jatim mampu memproduksi 64.711 ton kopi pertahunnya.
Sedangkan kebutuhan kopi Jatim per-tahunnya hanya 46.617 ton, sehingga masih surplus 21.094 ton yang siap di ekspor.
"Untuk kebutuhan lokal Jatim sudah terpenuhi, bahkan lebih tapi permintaan dari luar sangat tinggi dan produksi kita masih defisit," ucap Djoni, Senin (11/3/2019).
• Hari Kopi Nasional 2019, Dinas Perkebunan Jawa Timur Dorong Produktivitas Kopi Arabika
• Gandeng Komunitas Kopi, Stasiun Kota Baru Malang Bagi-bagi Kopi Gratis ke Penumpang Selama Dua Hari
Namun begitu, Djoni melihat geliat Gapoktan kopi semakin tinggi sehingga defisit produksi tersebut sedikit demi sedikit terpenuhi.
"Dan perhutani kan juga mulai membuka lahannya untuk bisa dikelola masyarakat, ini yang kita maksimalkan," kata Djoni.
Pembukaan lahan oleh perhutani tersebut, menurut Djoni sangat membantu produktivitas kopi baik kuantitas maupun kualitas.
• Kopi Sontoloyo, Menikmati Kopi dengan Udara Sejuk dan Nuansa Retro di Kota Batu
• Jadi Primadona Wisatawan, Bupati Anas Minta Pelaku Usaha Kopi Lokal Kembangkan Pemasaran Online
Sebagai contohnya kopi Arabika yang akan lebih bagus jika ditanam pada ketinggian 900 mdpl.
Seiring pembukaan lahan oleh perhutani tersebut, Djoni mengatakan prioritas pengembangan kopi Arabika ada di pegunungan Ijen, Bromo Tengger Semeru (BTS) dan lingkar Wilis dengan potensi lahan pengembangan seluas 16.605 Ha.