Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dikunjungi Dubes Tiongkok, Gubernur Khofifah Minta Ditransfer Teknologi Mawar Tak Berduri ke Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin ada transfer teknologi dari Tiongkok untuk pengembangan mawar tak berduri di Jawa Timur.

SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian yang datang berkunjung ke Gedung Grahadi, Selasa (12/3/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin ada transfer teknologi dari Tiongkok untuk pengembangan mawar tak berduri di Jawa Timur.

Pasalnya hal itu sudah menjadi mimpinya sejak empat belas tahun yang lalu. 

Hal itu ia sampaikan khusus pada Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian yang datang berkunjung ke Gedung Grahadi, Selasa (12/3/2019).

Gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu mengatakan, ia beberapa kali berkunjung ke Tiongkok di tahun 2003 hingga 2006 lalu.

Tepatnya saat ia mendaptkan tugas dari KH Abdurrahman Wahid untuk belajar tentang pengentasan kemiskinan. 

Bulan Ini, Tunjangan Untuk Penghafal Alquran dan Bosda Madin Siap Dicairkan Gubernur Khofifah

Jalanan Rusak, Khofifah Minta Pehutani Perbaiki Jalan Hutan Budidaya Porang di Kabupaten Nganjuk

Saat itu ia diajak untuk mengunjungi berhektar-hektar area pertanian yang ditanami satu jenis tanaman yaitu bunga mawar.

"Warna mawar itu tidak bisa saya temukan di Indonesia. Mawarnya satu warna, peach begitu.  Dan ternyata itu adalah warna tren dunia. Jadi kalau warna tren dunia saat ini peach ya ditanam peach, kalau purple (ungu) ya ditanam ungu," kata Khofifah. 

Menugubah warna sesuai tren dunia di Tiongkok adalah suatu teknik yang mudah dilakukan di negeri Tirai Bambu itu. Hal itu menarik perhatian Khofifah. 

Tidak sampai di sana, teknologi pengembangan bunga mawar di Tiongkok  juga cukup canggih.

Bahkan bunga mawar di sana sudah bisa dijadwal kapan bisa mekar, di tanggal apa, waktu apa. Dan semua mawarnya sudah tanpa duri. 

Menurut Khofifah teknologi pertanian untuk bunga mawar yang dikembangkan Tiongkok cukup potensial untuk diterapkan di Jawa Timur. 

"Ini sangat bisa ditransformasikan di Jawa Timur. Terlebih rata-rata lahan pertanian yang dimiliki warga Jawa Timur itu 0,2 hektar. Kalau lahan segitu ditanami padi, profitnya sedikit sekali, tapi kalau ditanami mawar profitnya banyak sekali," tandas Khofifah. 

Khofifah, Pakde Karwo dan Gus Ipul Berkumpul dalam Silaturahmi Ulama NU

Khofifah Bakal Bangun Islamic Science Park Jadi Gravitasi Pasar Syariah Internasional, Ini Konsepnya

Lahan yang bisa dikembangkan untuk bunga mawar bisa di Batu, Pacet, kawasan Bromo, Probolinggo, dan juga Pasuruan. 

Maka jika program pengembangan tanaman mawar hasil transfer teknologi mawar itu diterapkan untuk perempuan yang kepala keluarga yang miskin.

Kegiatan budidaya pertanian mawar ini sangat akrab dengan perempuan.

"Katakan perempuan kepala keluarga miskin ini bisa dapat KUR, mereka bisa sewa lahan. Tanah 0,2 hektar itu cukup untuk mengembangkan mawar," tegas mantan Menteri Sosial di Kabinet Kerja Jokowi ini. 

Karenanya, dalam pertemuan dengan Dubes Tiongkok tersebut, Khofifah ingin transfer teknologi pertanian untuk mawar bisa disalurkan di Jawa Timur. 

"Kalau saya inginnya teknologinya yang tanpa durinya dulu, sama teknologi yang bisa mengetahui mawar ini mekarnya kapan. Dengan gitu pangsa pasar bisa ke Singapura, ke negara tetangga, supaya nggak protol," tandasnya. 

Khofifah Pastikan Tiap Poskestren Ada Dokter dan Siap Sebar 3000 Tenaga Perawat ke Polindes Jatim

Tidak hanya bicara tentang teknologi pertanian pengembangan bunga mawar, Dubes Tiongkok untuk Indonesia itu juga menawarkan teknologi hilir bunga mawar. 

Bunga mawar bukan hanya untuk hiasan dan pemanis suasana saja. 

Melainkan juga untuk industri hilir yang lain. Mulai parfum, tempat kecantikan perempuan, dan juga untuk teh mawar.

Bahkan Khofifah bermimpi kelak bisa seperti Thaif di Makkah. Disana banyak dijual produk bertema mawar. Mulai parfum dan semacamnya. 

"Kalau transfer teknologi khusus bunga mawar ini bisa dilakukan segera, dan disasarkan pada perempuan kepala keluarga yang miskin, akan mempercepat penyejahteraan mereka," pungkas Khofifah.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved