Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Reaksi SBY Saat Disebut Tak Pernah Marahi Menterinya, Fakta Lain Terbongkar dari Pesan yang Dikirim

Sering disebut tak pernah marahi menterinya, SBY akhirnya bicara blak-blakan. Sebuah fakta akhirnya terbongkar

Penulis: Januar AS | Editor: Melia Luthfi Husnika
Kompas.com/ Istimewa
SBY dan ilustrasi siluet menteri yang 'dimarahinya' 

TRIBUNJATIM.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia.

Masyarakat Indonesia pertama kali memilih SBY sebagai presiden pada tahun 2004 lalu.

Saat itu, SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2004.

Kala itu, SBY dan Jusuf Kalla mengalahkan empat pasangan calon lainnya.

Perubahan Fisik Ani Yudhoyono yang Berjuang Lawan Kanker Darah, Masih Bugar & Segar Saat Tahun Baru

Sosok yang Akan Lawan Semua Presiden Indonesia Dibongkar SBY, Bakal Berhenti Jika Dia Presidennya

Keempat pasangan calon yang berhasil dikalahkan oleh SBY-Jusuf Kalla adalah Wiranto-Solahudin Wahid, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, Hamzah Haz-Agum Gumelar, serta Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi.

Sedangkan pada periode kedua, SBY memilih berpasangan dengan Boediono.

Keduanya berhasil mengalahkan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto, dan Megawati-Prabowo Subianto.

Memimpin selama dua periode, tentu saja membuat SBY memiliki dua kabinet.

SBY Bongkar Ada Sosok yang akan Lawan Semua Presiden Indonesia, Bakal Berhenti Saat Dia Presidennya

Di antaranya Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid I, dan KIB Jilid II.

Terkait kabinet yang dipimpinnya, SBY rupanya memiliki sejumlah kisah.

Cerita itu ditulisnya dalam bukunya yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.

Dalam buku itu, SBY merespon soal pandangan yang menganggap dirinya tidak pernah memarahi para menterinya.

SBY Bikin Malu Pemuda yang Tagih ‘Janjinya’, Niat Sebenarnya Terbongkar Saat Presiden Tanyakan 4 Hal

"Jadi, pandangan yang mengatakan bahwa SBY tidak pernah marah, tidak pernah menegur dan mengoreksi menterinya padahal mereka salah, dan anggapan lain yang senada, tentu tidak benar adanya," ungkap SBY.

Meski demikin, SBY beranggapan sebenarnya yang paling tepat mengatakan hal itu bukanlah dirinya.

"Lebih tepat para menteri atau mantan menteri yang pernah bekerja bersama saya," lanjut SBY.

Namun, jika masyarakat memang menginginkan dirinya memarahi para menteri di depan publik, menurut SBY hal itu hampir tidak akan mungkin terjadi.

Sifat Asli SBY Terbongkar Saat Ada Orang yang Mengundang Pakai Embel-embel: Hanyalah Manusia Biasa

"Mungkin sekali dua kali saja. Terutama ketika secara spontan saya harus menyampaikan koreksi saya. Atau kalau masyarakat berkeinginan saya gemar menjelaskan kepada publik bahwa saya telah menegur dan mengoreksi Menteri A atau Menteri B, hal itu juga tidak akan terjadi," terang SBY.

SBY menyatakan,dirinya mengerti betul ajaran kepemimpinan, termasuk teori psikologi.

"Dan, di atas segalanya saya juga paham tentang apa yang disebut dengan wisdom," ujar SBY.

Meski demikian, ada fakta lainnya yang diungkap SBY terkait sikapnya terhadap para menteri yang dianggap tidak maksimal menjalankan tugasnya.

SBY Buru-buru Minta Maaf Gara-gara 1 Ucapan Anak Menteri Perempuannya, Sang Presiden Sulit Lupakan

Saat itu, SBY mendengar adanya kebakaran ladang dan asap yang terjadi di Riau.

Asap dari kebakaran ladang itu mulai mengganggu negara tetangga.

Di antaranya Singapura dan Malaysia.

Menyikapi hal itu, SBY langsung mengingantkan para menteri terkait untuk segera mengambil sejumlah tindakan di lapangan.

SBY Sampai Minta Maaf Saat Tahu Ucapan Anak Menteri Perempuannya, Sang Presiden Sampai Tak Bisa Lupa

"Kalau asap sudah mulai mengganggu Singapura bayangkan masyarakat Riau sendiri seperti apa," kata SBY.

Sayang, apa yang disampaikan SBY itu rupanya belum ditindaklanjuti secara cepat dan tepat di lapangan.

SBY kemudian mengeluarkan arahan lagi.

"Arahan ini sebetulnya sudah berupa teguran, paling tidak saya belum atas langkah-langkah yang dilakukan," kata SBY.

SBY Bocorkan Surat yang Diterima Ibunya, Isinya Tidak Pantas & Buat Sang Ibu Sakit Berhari-hari

Sebuah pesan pun akhirnya dikirimkan SBY pada tanggal 23 Juni 2013.

"Kejadian seperti ini memerlukan crisis management dan aksi nyata di lapangan. Saya kecewa, belum ada satu pun menteri dan anggota kabinet yang turun ke lapangan. Sementar para pejabat daerah seperti tidak menganggap ini sebagai krisis lingkungan, krisis keselamatan penerbangan dan krisis kesehatan masyarakat. Kalau daerah cekatan bertindak dan sungguh bertanggung jawab, tidak harus presiden menangani langsung urusan seperti ini," tulis SBY dalam pesan itu.

Meski demikian, pesan yang dikirimkan SBY itu lagi-lagi tidak segera diwujudkan.

SBY menganggap para menterinya masih saling menunggu satu sama lain.

SBY Bocorkan SMS Kemarahan Orang yang Tak Dipilihnya Jadi Menteri, Ani Yudhoyono Ungkap Sebabnya

Sehingga, SBY pun menggelar rapat koordinasi tanggal 24 Juni 2013, dan menyampaikan rasa kecewanya kembali.

"Saya kecewa dengan semua langkah yang dilaksanakan ini. Hasilnya belum nyata. Pusat dan daerah belum melaksanakan tugas yang semestinya. Sepertinya semua mati langkah. Tidak muncul inisiatif dan tindakan yang jitu," ujar SBY kala itu.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved