Suramadu Ditutup Selama 7 Jam Untuk MRSF, Sediakan 4 Kapal & 2 Dermaga, Pengguna Jasa Capai 4 Ribu
Suramadu Ditutup Selama 7 Jam Untuk MRSF, Sediakan 4 Kapal & 2 Dermaga, Pengguna Jasa Capai 4 Ribu Unit.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Untuk menghindari lumpuhnya arus penyeberangan Bangkalan - Surabaya atau sebaliknya pada Minggu (17/3/2019), Polda Jatim menanggung biaya operasional setiap kapal di Pelabuhan Kamal.
Hal itu ditempuh lantaran Polda Jatim menjadikan Jembatan Suramadu sebagai lokasi pagelaran puncak 'Millenial Road Safety Festival'.
Jembatan sepanjang 5,4 Km itu ditutup sejak pukul 05.00 WIB hingga 11.00 WIB.
• Pura-pura Jadi Tamu, Warga Bangkalan Menjarah Barang Elektronik di Hotel Trenggalek
• Tiga ASN Bangkalan Terbukti Pakai Kaos Bergambar Capres-Cawapres Saat Kampanye
"Benar, biaya (penyeberangan Pelabuhan Kamal-Ujung) ditanggung Polda Jatim," ungkap Supervisor Pelabuhan Ujung-Kamal Agusman, Jumat (15/3/2019).
Ia menjelaskan, berdasarkan rapat koordinasi bersama Polres Bangkalan dan Polsek Kamal, pihaknya menambah kekuatan armada kapal dan dermaga guna melayani penyeberangan selama Jembatan Suramadu ditutup.
• Seorang Kakak di Bangkalan Kaget Rumahnya Didatangi Polisi, Ternyata Ponsel Adiknya Hasil Curian
"Biasanya dua kapal dan satu dermaga, kami operasikan empat kapal dan dua dermaga," jelasnya.
Empat kapal yang akan beroperasi melayani penyeberangan insidentil itu adalah KMP Jokotole, KMP Tongkol, KMP Gajah Mada, dan KMP Gili Iyang.
Agusman mengatakan, KMP Gajah Mada dan KMP Gili Iyang sengaja didatang dari Gresik. KMP Gajah Mada mampu menampung penumpang sebanyak 300 orang dan 35 unit mobil berukuruan kecil.
"Sedangkan KMP Gili Iyang memiliki daya tampung 400 orang dan 50 unit mobil berukuran kecil. Jika semua armada siap, maka tidak akan ada kendala," paparnya.
Ia memaparkan, Polda Jatim menanggung biaya setiap sekali pemberangkatan sebesar Rp 1,3 juta untuk KMP Tongkol, Jokotole, dan Gajah Mada.
"Sedangkan untuk KMP Gili Iyang senilai Rp 2,5 juta setiap sekali jalan," paparnya.
Frekuensi pemberangkatan setiap kapal, lanjut Agusmas, bergantung pada kepadatan kendaraan yang hendak menggunakan jasa penyeberangan pelabuhan.
Namun ia memastikan, pihaknya akan memajukan jadwal pemberangkatan pada pukul.05.00 WIB atau lebih cepat 45 menit dari jadwal pemberangkatan biasanya.
Ketika disinggung mampukah empat kapal dan dua dermaga menjadi solusi ketika terjadi antrean panjang?
Agusman mengungkapkan, pihaknya akan mempercepat masa bongkar muat menjadi 25 menit jika terjadi kepadatan kendaraan.
Waktu normal bongkar muat setiap kapal saat ini ditetapkan selama 45 menit di dua sisi; Pelabuhan Ujung maupun di Pelabuhan Kamal.
"Kami menghitung dalam satu jam setidaknya bisa tiga hingga empat kali pemberangkatan di satu sisi," pungkasnya.
Berdasarkan catatan Tribunjatim.com di tahun 2016, volume kendaraan roda empat yang menggunakan jasa penyeberangan Jembatan Suramadu rata-rata mencapai 4 ribu unit setiap delapan jam atau satu shift.
Terjadi peningkatan volume kendaraan di kisaran angka 7 persen hingga 8 persen setiap tahun. Peningkatan itu dipastikan semakin bertambah ketika Jembatan Suramadu digratiskan.
Kondisi itu tentu saja memaksa Polres Bangkalan bekerja ekstra keras agar tidak terjadi penumpukan atau antrean panjang di Pelabuhan Kamal.
Pasalnya, penutupan Jembatan Suramadu memakan waktu sekitar 7 jam atau nyaris selama hitungan satu shift pengoperasian jembatan.
Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Danu Anandhito Kuncoro Putro mengungkapkan, pihaknya mulai melakukan pemasangan banner pada H-2 puncak pagelaran 'Millenial Road Safety Festival'.
"Penutupan Jembatan Suramadu dimulai pada pukul 05.00 WIB hingga 11,00 WIB. semua kendaraan dialihkan ke Pelabuhan Kamal," ungkap Danu.
Pemasangan banner imbauan itu untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan. Sekaligus menggugah masyarakat untuk menunda bepergian ke Surabaya.
"Atau jika memang mendesak, berangkatlah sebelum atau sesudah penutupan Jembatan Suramadu," pungkasnya.