TERBONGKAR Janji Politik SBY ke Mahfud MD, Tapi Tak Pernah Ditepati, Sampai Dipanggil Dua Kali
TERBONGKAR, Ternyata SBY pernah memberikan janji politik kepada Mahfud MD, ternyata tak ditepati
TERBONGKAR Janji Politik SBY ke Mahfud MD, Tapi Tak Pernah Ditepati, Sampai Dipanggil Dua Kali
TRIBUNJATIM.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata pernah memberikan janji politik kepada Mahfud MD.
Namun, janji SBY kepada Mahfud MD tersebut sampai saat ini rupanya tak pernah ditepati.
Itu seperti yang disampaikan oleh Mahfud MD beberapa waktu lalu.
Mohammad Mahfud MD mengungkap resep tidak sakit hati meski beberapa kali menjadi korban 'PHP' politik.
PHP adalah kependekan dari pemberi harapan palsu tetapi kemudian sering juga dipakai untuk mengumpamakan orang yang diberi janji palsu atau janji yang tidak ditepati.

• Cara SBY Bebaskan Meutya Hafid yang Pernah Disandera di Irak Terbongkar, Bermula dari Info Dini Hari
Kedua janji itu akhirnya tidak terlaksana sama sekali.
Meski demikian, Mahfud MD mengaku tidak kecewa dengan gagalnya janji-janji tersebut.
Cara Mahfud MD atasi janji politik yang tidak dilaksanakan itu diungkap dalam acara Q and A yang disiarkan stasiun televisi Metro Tv, yang juga diunggah di akun YouTube Metro TV, Minggu (24/3/2019) lalu.
Seorang penanya menanyakan kepada anak Mahfud MD, Royhan Akbar, apakah tidak kecewa gagal menjadi Cawapres Jokowi.
• 6 Fakta Mahfud MD Minta Maaf Pasca Pengakuan Rektor UIN Antasari: Semua Hanya Soal Waktu

Royhan Akbar mengaku, dirinya saat itu langsung menelepon sang ayah begitu mengetahui tidak jadi mendampingi Jokowi menjadi Cawapres.
"Setelah pengumuman, saya langsung telepon Bapak. Saya pikir Bapak kecewa atau sedih. Bapak malah ketawa," ujar Royhan Akbar sambil tertawa.
Mahfud MD pun, kata Royhan, meraas tidak ada masalah dan bilang akan bertemu Jokowi di Istana Negara.
Mahfud yang mendengar penjelasan anaknya itu kemudian menyambung dengan menambahkan alasannya kenapa tidak kecewa meski Mahfud MD batal menjadi Cawapres Jokowi.
Menurut Mahfud MD, yang paling berat bagi dirinya begitu gagal diumumkan sebagai Cawapres Jokowi sesungguhnya bukan masalah pribadi dirinya, tetapi lebih kepada istri dan anak-anaknya.
"Yang paling berat bagi saya ketika itu tidak jadi, bukan karena saya saya tidak jadi. Tapi, bagaiman nih anak dan istri saya melihat saya, Jangan-jangan mereka anggap saya ini sedih. Eh tiba-tiba, ini (anak) telepon sambil ketawa. hahaha. Saya juga ketawa.. hahaha," kata Mahfud MD.
Manfud MD juga kemudian menelepon istri sambil tertawa-tawa.
"Jadi, tidak ada kesedihan sama sekali," ujar Ketua Mahkamah Konstitusi Periode 2008-2013 ini.
Ibu kandung Mahfud MD yang tinggal di Madura, Jawa Timur, juga tidak merasa sedih atas keputusan Presiden Jokowi yang kemudian menggandeng KH Maruf Amin sebagai Cawapres.
"Sabar ya nak, itu bukan jodoh," ujar Ibunda Mahfud MD seperti diucapkan Mahfud MD.
Presiden SBY Janjikan Menteri Kepada Mahfud MD
Mahfud MD kemudian juga mengungkap janji politik lainnya.
Presiden SBY pernah menjanjikan jabatan menteri kepada dirinya.
"Saya punya pengalaman begini , jabatan itu kalau tidak diberikan oleh Tuhan, tidak akan pernah dapat," ujar Mahfud MD.
Menurut pakar hukum tata negara ini pernah menjadi menteri pada era Presiden Abdurrahman Wahid dan kemudian menjadi Ketua MK 2008-2013 meski tidak pernah berharap, tetapi kemudian takdir Allah SWT menentukan jalan hidupnya.
"Saya dulu pernah jadi menteri, pernah jadi ketua MK, tidak pernah berusaha, tapi dapat," ujar Mahfud MD.
Tetapi, Mahfud MD pernah punya pengalaman yang kurang baik ketika dirinya berharap menjadi menteri pada era Presiden SBY.
Mahfud MD mengaku sudah ikut berjuang dengan cara ikut berkampanye.
Mahfud MD bahkan sudah dipanggil dan dijanjikan langsung oleh Presiden SBY akan jadikan menteri,
"Ketika saya ingin jadi menteri pada zaman Pak SBY, sudah dijanjiin langsung, sudah dijanjin langsung oleh Pak SBY. Dipanggil dua kali. Pokoknya kalau terpilih, Pak Mahfud menteri," katanya.
Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya, Mahfud MD tidak pernah menjadi menteri pada era Presiden SBY.
"Tiba-tiba saya tidak terpilih. Sampai saya ikut jadi juru kampanye lho (sambil tunjukkan jari tangan)," katanya.
Mahfud MD menambahkan, "Saya berpikir, oh saya kalau ingin tidak dapat, kalau tidak ingin malah dapat, Sehingga saya anggap jabatan itu dari Tuhan saja."
Ingin tahu lebih lengkap, silakan simak video berikut ini