Khofifah Indar Parawansa Resmikan Kartu Jatim Berdaya, Pengusaha Dapat Pinjaman Lunak Bunga 6 Persen
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Kartu Jatim Berdaya khusus untuk pengusaha IKM dan UKM dengan omset
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Para pelaku IKM dan UKM di Jawa Timur semakin mudah mendapatkan akses dana pemodalan.
Hal ini ditunjang dengan adanya Kartu Jatim Berdaya yang baru saja diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sabtu (30/3/2019).
Menurut Khofifah Indar Parawansa, pemilik kartu Jatim Berdaya ini berhak mendapat pinjaman lunak dengan bunga hanya 6 persen.
Peluncuran kartu Jatim Berdaya ini dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Drajat Irawan.
(VIDEO: Menilik Produk Kerajinan Keranjang Iboe, UKM yang Ciptakan Tas Etnik Menjadi Lebih Modern)
(Pelaku UKM Vulkanisir Ban Harapkan Sentuhan Pemerintah, Terkait Modal Usaha dan Pelatihan GMP)
Acara launching Kartu Jatim Berdaya yang dilakukan di Jatim Expo ini dihadiri oleh seribu pelaku IKM dan UKM Jawa Timur.
Mereka menerima langsung Kartu Jatim Berdaya yang bisa diajukan pinjaman hingga Rp 50 juta per usaha tersebut.
"Di etape 33 hari kedua kepemimpinan kami, hari ini ada launching Kartu Jatim Berdaya. Kartu ini untuk mereka yang sudah memulai usaha," kata Khofifah.
Sebagaimana diketaui Jatim Berdaya ini merupakan salah satu item dari Nawa Bhakti Satya yang sempat dijanjikan Khofifah saat kampanye Pilgub.
Kartu ini bukan sekedar kartu biasa. Melainkan juga disertai chip yang mengidentifikasi profil usaha UKM dan IKM Jawa Timur. Mulai usahanya apa, omsetnya berapa, dan berhak atas berapa nilai pinjaman.
"Mereka yang dapat kartu ini dapat akses pinjaman dengan bunga enam persen," ucap gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini.
Khofifah berharap agar kartu Jatim Berdaya ini menjadi pintu masuk bagi penguatan pelaku usaha wanita kategori kreatif di Jawa Timur.
Terutama di era ekonomi digital saat ini, menurut Khofifah seluruh pelaku usaha harus kreatif dan inovatif. Jika tidak ia khawatir bahwa mereka akan tertutup oleh produk-produk inovatif.
(Bertemu Khofifah, Cak Imin Minta Doa untuk Caleg PKB di Pemilu, Musyafak Rouf: Tak Bahas Pilpres)
(Gubernur Jatim Khofifah Komentari Kunjungan Cak Imin ke Gedung Negara Grahadi, Sebut Konsolidasi)
"Maka pelaku start up kita harus buka pintu luas, diberi pendampingan. Misalnya kalau usahanya makanan dan minuman, harus terjamin higienitasnya, dan dapat sertifikasi MD dari BPOM," tambahnya.
Khofifah menyebut, aksi mendorong peningkatan kualitas usaha makanan dan minuman merupakan hal penting.
Berdasarkan data, di era ekonomi digital, usaha yang pesat perkembangannya adalah usaha makanan dan minuman yaitu 9,23 persen.