Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kuliner Asyik

Menikmati Cita Rasa Khas Daerah di Pulau Bunaken, Bisa Snorkeling Sekaligus Wisata Kuliner nan Lezat

Kuliner khas Pulau Menado Tua ikan bakar dan sambal dabu-dabu di wisata Pulau Bunaken. Gurihnya Nasi Kuning Bungkus Woka.

SURYA.CO.ID/TRI DAYANING REVIATI
Pemandangan Pulau Bunaken, Manado, yang menarik minat pengunjung dalam dan luar negeri. 

TRIBUNJATIM.COM - Beristirahat sejenak sesampai di lokasi dan menunggu perahu yang akan mengantar ke lokasi snorkling atau melihat biota laut melalui kaca di perahu, tidak ada salahnya menyempatkan mengambil foto atau berselfi rame-rame.

Banyak spot foto menarik di kawasan ini. Di sekitar pantai, spot perahu yang ditata berdiri rapi, jembatan penghubung kapal ke daratan atau di tugu bertuliskan Pulau Bunaken yang terletak di Pulau Menado Tua.

Di sini, tour guide menawarkan pilihan yang sama menariknya bagi wisatawan.

Snorkeling atau wisata taman laut dengan menyaksikan keindahan bawah laut tanpa harus berbasah-basah.

Penat dengan Rutinitas? Waktunya Memanjakan Mata Tanpa Jeda di Taman Laut Bunaken Pulau Menado Tua

Pesona Pantai Balekambang, Hoax Tsunami Membuat Pantai Sepi Pengunjung saat Libur Panjang

Ini bisa dilakukan dengan berperahu yang dilengkapi kaca di dasar perahu (katamaran).

Melalui kaca ini, keindahan hamparan bukit atau menara karang, tergambar jelas. Ikan-ikan beragam jenis dan warna berseliweran, dan terasa dekat.

Jika memilih Snorkeling, terlebih dahulu mengenakan perlengkapan yang tersedia. Di air, peserta juga mendapat bekal roti.

ukan untuk konsumsi di air. Tetapi, untuk memancing ikan agar keluar dari persembunyiannya di karang-karang.

Maklum, memang Bunaken terkenal dengan terumbu karangnya. Cukup 30 menit, bermain air di laut Bunaken yang cantik dan berperahu keliling, saatnya kembali ke 'base camp'.

Rasa lapar pun mulai mendera. Tidak sulit mencari tempat makan di Bunaken. Pasalnya, resto-resto banyak berjajar di sepanjang lautnya. Tinggal pilih.

Perkara, menu atau sajian rata-rata hampir sama dengan mayoritas ikan. Seperti, menu pakis kembang pepaya, kuah asam ikan, ikan bakar tongkol, dan tak ketinggalan sambal dabu dabu. Semuanya enak dan ludes dalam sekejap. 

Minum juga bisa pilih. Tetapi, es degan yang langsung dari buahnya, pilihan paling menarik.

Sebelum pulang, sempatkan untuk melihat hasil kerajinan warga setempat. Kaos dengan view Bunaken, peselam, hingga terumbu karang dan ikan-ikannya, atau daster tanpa lengan.

Tidak hanya itu, ada juga pernak pernik gelang kalung dengan ciri khas burung hantu. Semua dengan harga terjangkau.
Perut kenyang, bermain air sudah, foto-foto beres, oleh-oleh sudah di tangan, saatnya berbenah dan kembali menyeberang. 

Gurihnya Nasi Kuning Bungkus Woka

Sebelum menyeberang, sarapan nasi kuning menjadi pilihan. Tidak sembarang nasi kuning. Menu yang biasanya menjadi sajian untuk acara tasyakuran ini, justru jadi santapan sehari-hari yang gampang didapat di swalayan atau tempat perbelanjaan lain.

Yang unik, nasi ini tidak dikemas dalam wadah mika, seperti umumnya. Tetapi, dibungkus daun woka --mirip janur kelapa, namun daunnya lebih lunak dan permukaan yang halus. 

Lauknya, berupa irisan ikan cakalang (bukan irisan daging ayam) dan kentang potong, kering tempe dan kentang, telur tebus, tak ketinggalan sambal. 

"Rasanya, gak beda jauh dengan nasi kuning umumnya, hanya sedikit gurih karena rasa ikannya. Yang unik, ya daun woka itu," tutur Edwin Nugroho, Manager Corporation Communication Telkomsel Area Jawa Bali, saat bersantap bersama rombongan media jelang keberangkatan ke Pulau Bunaken.

Cara membungkusnya, mirip jajanan lepet yang dibungkus janur kelapa. Namun, tidak diikat tali berkali-kali, hanya pada bagian atas saja yang ditutup dengan lilitan daun woka. 

Menu bungkus daun woka di Manado ada lagi yang tak kalah enaknya. Yaitu, jenang Manado. Tidak manis seperti umumnya. Ada taburan kenari dengan rasa jahe. 

"Rasa jahe ini yang gak bikin eneg," ungkap Eta, pengunjung dari Surabaya.

Satu lagi, camilan yang harus diincip di kota ini, yaitu lalampa. Mirip lemper bakar di Jawa. Bedanya, isinya bukan daging ayam tetapi (lagi-lagi) ikan cakalang.

(Tri Dayaning Reviati)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved