Wisata Gratis Surabaya Heritage Track Ada Program Menyusuri Jejak Radio di Masa Lalu, Ini Jadwalnya
Wisata gratis mengendarai bus program Surabaya Heritage Track (SHT), House of Sampoerna mengajak wisatawan menyusuri jejak radio di masa lalu.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wisata gratis mengendarai bus program Surabaya Heritage Track (SHT), House of Sampoerna mengajak wisatawan menyusuri jejak radio di masa lalu.
Tur tematik ini bertajuk “Surabaya Heritage.FM”.
Rani Anggraini, Manager House of Sampoerna mengatakan tur akan mengunjungi Radio Republik Indonesia (RRI) di Jalan Pemuda 82-90 Surabaya dan Radio Bekupon di Jalan Kombes Pol M.Duryat. Tur dilakukan mulai Selasa sampai Kamis, 2 April hingga 2 Mei 2019 pukul 10.00-11.30 WIB.
Tour pertama SHT, 20 orang turut serta satu di antaranya adalah wisatawan asing. Para wisatawan mendapatkan penjelasan dalam dua bahasa selama perjalanan.
• KPU Jatim Targetkan Distribusi Logistik Pemilu di Kepulauan Selesai H-1 Pemungutan Suara
• Download MP3 Alan Walker Gudang Lagu EDM 2019 dari On My Way sampai Lily
Rani menceritakan rekam jejak radio di Indonesia diawali dengan didirikannya Bataviasche Radio Vereniging (BRV) oleh sekumpulan pengusaha Belanda pada 1925, dan diikuti dengan pendirian Nederlands Indische Radio Omroep Maatschapij (NIROM) oleh pemerintahan Belanda pada 1934.
Saat itu segmentasi pendengarnya adalah masyarakat Kolonial. Kedua radio saat itu menyiarkan program berita dan hiburan dalam bahasa Belanda.
Seiring berjalannya waktu radio-radio swasta dengan siaran program ketimuran pun banyak bermunculan di penjuru Hindia Belanda, untuk mengakomodir kebutuhan orang-orang Arab, Tionghoa dan masyarakat Indonesia.
Contohnya adalah Chinesse en Inheemse Radio Luisteraars Vereniging Oost Jawa (CIRVO) di Surabaya yang memutar lagu-lagu keroncong.
Memasuki masa kependudukan Jepang, fungsi utama radio beralih sebagai media utama penyebaran propaganda melalui siaran dari Hoso Kanri Kyoku (Pusat Jawatan Radio).
Penyegelan radio amatir, swasta maupun siaran dari luar negeri saat itu membuat rakyat berinisiatif membuat pesawat radio yang disamarkan menjadi rumah burung merpati atau disebut radio bekupon.
Fungsinya menyebar luaskan informasi terkait proklamasi kemerdekaan.
Radio sebagai media perjuangan Indonesia tidak berhenti sampai disitu.
RRI Surabaya bekerjasama denhan gelora nasionalisme yang disiarkan tiap rabu dan minggu malam berhasil mengobarkan semangat arek Suroboyo, saat itu Bung Tomo untuk melawan penjajah.
"Radio Republik Indonesia (RRI), Gedung RRI di Surabaya memegang peranan yang sangat vital dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di gedung ini pernah terjadi pertempuran antara tentara Gurkha dan arek Suroboyo pada 28 Oktober 1945. Gedung RRI pernah di bakar oleh arek Suroboyo sebagai perlawanan terhadap sekutu. Untuk mengenang pertempuran yang pernah terjadi di gedung ini, maka dibuatkan tugu yang berada di depan gedung RRI," cerita Rani.
Kemudian Radio Bekupon, yang berlokasi di Jalan Kombes Pol M.Duryat.
• Viral Pria Diancam Calon Istri karena Posting Foto Prabowo Diedit Jadi Gaul, Lihat Endingnya
• GIIAS Surabaya 2019: Yamaha Jatim Tampil dengan Banyak Promo dan Hadiahnya