Tukang Batu Miskin Ini Bantu Renovasi Rumah Janda Fakir di Lamongan, Digarap Sendiri Tiap Malam
Tukang Kayu Miskin Ini Bantu Renovasi Rumah Janda Fakir di Lamongan, Digarap Sendiri Tiap Malam.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Kemudian pada 27 Pebruari 2019, Jiantoro mulai menggali tanah untuk landasan pasangan pondasi meski tak sekuat bangunan rumah tembok milik orang- orang kaya umumnya.
Jiantoro mengerjakan semuanya itu seorang diri dan dilakukan setiap petang hingga malam hari.
"Siangnya saya kerja nukang, kalau ada yang kerjaan," kata Jiantoro.
Jadi hanya pada malam hari ia mengerjakan rumah tabungan akhirat itu.
Masyarakat di Petiyin bahkan tak sedikit mencibir 'ulah' Jiantoro. Ada yang menafsirkan tidak akan selesai atau berhenti di seperempat jalan.
Namun di luar prasangka orang umumnya, rumah hasil penanganan Jiantoro seorang diri itu sudah mulai kelihatan wujudnya, hampir 70 persen.
Memang tidak langsung selesai, karena Jiantoro belanja material, kalau ada uang setelah ada garapan sebagai tukang.
"Kalau ada uang baru saya belanjakan material. Kalau lagi tidak ada garapan nukang ya berhenti sementara," ungkap Jiantoro alias Gayar.
Begitu cara Jiantoro mewujudkan niat baiknya membangun rumah Marnis, janda miskin yang bekerja hanya mengais sisa - sisa panen petani.
Apa tekad Jiantoro jika ia tidak berhasil menyelesaikan rumah Marnis karena kekurangan dana ?
"Jual sepeda motor saya," kata Jiantoro.
Namun Allah berkata lain, kini banyak pemuda desa dan masyarakat yang mendukung kemuliaan Jiantoro.
Para pemuda Desa Petiyin bahkan tergugah mengumpulkan uang secara patungan untuk membantu dana pembangunan rumah Marnis.
"Kemarin teman - teman pemuda urunan untuk membantu Jiantoro," kata salah satu warga yang berkecukupan tanpa bersedia disebutkan namanya.
Hebatnya, Jiantoro tidak mau menerima bantuan itu berupa uang. Tapi hanya menerima material sesuai dengan kebutuhan.