Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Jawaban Soeharto Saat Disodori 4 Nama untuk Jadi Capres, Nama Prabowo Subianto Malah Tak Dipilihnya

Inilah jawaban Soeharto saat disodori 4 nama tokoh untuk jadi capres. Nama Prabowo Subianto malah tak dipilihnya

Penulis: Januar AS | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJAMBI/ TRIBUNMANADO
Kolase Soeharto dan Prabowo Subianto 

TRIBUNJATIM.COM - Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia selama 32 tahun.

Soeharto menjadi presiden seusai Soekarno lengser dari kursi kepresidenan di pertengahan era 60-an.

Meski demikian, kekuasaaan Soeharto harus tumbang saat muncul gelombang reformasi pada tahun 1998.

Saat itu, para mahasiswa dan sejumlah tokoh yang menjadi motor reformasi, menuntut agar Soeharto segera lengser.

Fakta Potensi Terjadinya Gempa Bumi di Malang Raya, Berikut Penjelasan Pengamat dan Antisipasinya

Keberadaan Rian Pemakai Jasa Vanessa Angel Misterius, Artis VA Teteskan Air Mata, Pengacara: Janggal

Nekat Mencuri Uang Dua Pria di Kota Blitar Malah Celaka, Terlibat Kecelakaan Saat Hendak Kabur

VIRAL Reaksi Tak Terduga Penemu Sampah Bungkus Indomie 19 Tahun Saat Dinotice Menteri Susi, Nangis

Prabowo dan Soeharto
Prabowo dan Soeharto (Kompas Images/ Tribunnews)

SBY Kritik Cara Kampanye Prabowo-Sandiaga di GBK, Sebut Pemimpin Rapuh & Tak Pantas Pimpin Bangsa

Namun, pasca lengser bukan berarti pengaruh Soeharto untuk dunia politik hilang sama sekali.

Sebab, Soeharto masih dimintai pertimbangan terkait sejumlah keputusan politik saat itu.

Itu seperti yang disampaikan oleh mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Fahmi Idris.

Kisah itu disampaikan Fahmi Idris dalam buku "Pak Harto The Untold Stories" terbitan Gramedia, tahun 2012 lalu.

Kapolres Lewat Lihat Motor Kecelakaan, Awalnya Dikira Laka Biasa, Tak Tahunya Ada Uang Ratusan Juta

Luput dari Sorotan, Sule Tak Hapus 1 Potret Mantan Istrinya Lina di Medsos hingga Kini, Masih Cinta?

Soeharto
Soeharto (Istimewa/ Tribun Manado)

Kabar Terkini Ani Yudhoyono Diungkap Menantu SBY, Keluar dari ICU Tubuh Diselimuti Kain Warna Putih

Fahmi Idris mengungkapkan, Partai Golkar mengadakan konvensi untuk pencalonan presiden menjelang Pemilu 2004.

Peserta konvensi tersebut terdiri dari empat orang.

Di antaranya Wiranto, Surya Paloh, Akbar Tanjung, dan Prabowo Subianto.

"Jusuf Kalla yang semula ikut kemudian mundur dan memilih menjadi calon wapres untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono yang maju sebagai calon presiden," ungkap Fahmi Idris.

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, saat berkunjung di Medan Sumatera Utara. Dalam kunjungan di Mojokerto Jatim, Prabowo menyatakan sumpahnya pada para petani.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, saat berkunjung di Medan Sumatera Utara. Dalam kunjungan di Mojokerto Jatim, Prabowo menyatakan sumpahnya pada para petani. (TRIBUNMEDAN/DANIL SIREGAR)

Detik-detik Perjuangan TNI Giring Gajah ke Hutan, Soeharto Larang Gunakan Senjata & Kuras Air Mata

Terkait hal itu, Fahmi Idris pun berusaha mendapatkan nasihat dari Soeharto.

Mendapatkan pertanyaan dari Fahmi Idris soal sosok yang pantas maju sebagai calon presiden, Soeharto rupanya terdiam cukup lama.

"Kepalanya menengadah, membuat saya khawatir kalau-kalau terjadi apa-apa ketika hanya ada saya bersama Pak Harto di saat itu," jelas Fahmi Idris.

Sejurus kemudian, Soeharto pun memberikan jawaban.

Soeharto
Soeharto (Kolase SuratKabar.ID dan pustakadigitalindonesia.blogspot.com)

Ada Seruan Fatwa MUI Saat Kampanye Prabowo-Sandi di GBK, TKN Anggap Semua Kriteria Ada di Jokowi

Jawaban Soeharto rupanya pendek, dan hanya satu kata.

"Wallahualambisawab," ungkap Fahmi Idris.

Mendapatkan jawaban seperti itu, Fahmi Idris pun tidak berani lagi untuk bertanya.

"Itu menunjukkan beliau tidak mau lagi mencampuri urusan internal Golkar," tandas Fahmi Idris.

Detik-detik Perjuangan TNI Giring Gajah ke Hutan, Soeharto Larang Gunakan Senjata & Kuras Air Mata

Selama 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto memberikan perhatian kepada banyak hal.

Termasuk kepada binatang, serta lingkungan mereka.

Emil Salim, seorang mantan menteri di era Soeharto mengungkapkan kisah tentang Soeharto dan penggiringan kawanan gajah agar masuk kembali ke dalam hutan.

Emil Salim menuliskan kisah itu dalam buku "Pak Harto The Untold Stories" terbitan Gramedia, tahun 2012 lalu.

Dalam buku itu Emil Salim mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dia menjadi menteri yang mengawasi dan melestarikan alam.

Tiba-tiba dia mendapatkan telepon dari Palembang.

Isi telepon tersebut menyatakan, para tentara yang ada di sana sedang bersiap-siap hendak menembak rombongan gajah yang "mengamuk".

Kawanan gajah tersebut merusak kebun-kebun dari sebuah desa transmigrasi yang baru saja didirikan.

Mendapatkan laporan itu, Emil lantas mempelajarinya.

Ternyata gaja-gajah yang hidup di hutan pedalaman Sumatera itu memang memiliki ritual, yaitu pergi ke laut setahun sekali untuk memperoleh garam.

Jalan yang harus mereka lalui selalu sama.

Kabar Baru Lina, Mantan Istri Sule yang Kini Jarang Disoroti, Terlihat Momong Anak, Gayanya Berubah?

Sayangnya, jalan tersebut belakangan digunakan untuk membuat kebun, dan hal itu tidak diketahui oleh Dinas Transmigrasi saat itu.

Penduduk yang ketakutan itu kemudian meminta bantuan para tentara.

Emil Salim segera melaporkan peristiwa itu kepada Soeharto, Panglima ABRI saat itu Jenderal TNI Try Sutrisno.

Soeharto pun segera melarang para tentara menembaki gajah-gajah tersebut.

Soeharto meminta para anggota TNI agar menggiring gajah masuk hutan lagi melalui jalan lain yang tak melintasi desa.

"Agar hewan-hewan itu menurut dan tidak beringas, Soeharto menyarankan digunakannya perangkat bunyi-bunyian seperti terompet, kayu yang dipukul-pukul, kentongan dan sebagainya untuk menggiring gajah," tulis Emil Salim dalam buku itu.

Mendapatkan perintah dari Soeharto, para anggota TNI pun segera melaksanakannya.

Gajah-gajah itu berjalan dalam formasi.

Gajah-gajah betina berjalan di depan dan di belakang, anak-anak gajah berjalan terlindung di tengah-tengah rombongan.

"Gajah-gajah jantan dewasa berjalan mondar-mandir ke depan dan ke belakang untuk mengawal seluruh rombongan mereka," lanjut Emil Salim.

Usaha mereka ternyata membuahkan hasil.

Gaja-gajah itu bisa kembali hutan.

Saat gajah-gajah itu mendekati habitatnya, para anggota TNI yang mengawalnya sampai menitikkan air matanya.

Soeharto pun tampak senang mendapatkan kabar itu.

Soeharto lalu mengundang para tentara tersebut ke Bina Graha.

"Pak Harto menyalami mereka satu persatu, termasuk yang pangkatnya terendah sekali pun, mengucapkan langsung terima kasihnya untuk tugas yang tak biasa itu," tandas Emil Salim.

VIDEO Aurel Hermansyah Makan Sarang Lebah Tuai Pro Kontra, Ada Bahayanya Jika Dikonsumsi Berlebihan?

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved