Rekonstruksi Mutilasi Guru Honorer, Tiba-tiba Muncul Bocah SD di Lokasi, Sampai Nangis Ketakutan
Saat rekonstruksi digelar, tiba-tiba muncul bocah SD. Bocah SD sampai menangis ketakutan, apa yang sedang terjadi?
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Januar
Bocah itu seperti ketakutan karena sepeda motornya dihentikan polisi.
"Dia naik sepeda motor tidak pakai helm. Dia masih kelas 5 SD," kata Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Bayu Halim Nugroho, yang saat itu juga berada di lokasi.
Polisi lalu berusaha menenangkan bocah SD itu.
Namun bocah itu terus menangis.
Dengan suara terbata-bata, bocah tersebut kemudian mengatakan ingin melihat proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi Budi Hartanto.
Polisi kemudian mengambil ponsel yang dibawa bocah itu.
Polisi mencari nomor telepon keluarganya.
Namun polisi tidak menemukan nomor telepon keluarganya, dan akhirnya polisi mengantarkan bocah itu pulang ke rumahnya.
"Katanya rumahnya dekat sini, sekitar 3 kilometer dari lokasi jembatan Karanggondang," ujar Bayu.
Bayu mengatakan, peristiwa ini bisa menjadi peringatan bagi para orang tua.
Dia meminta para orang tua tidak membiarkan anaknya yang masih bawah umur mengendarai sepeda motor.
"Kalau terjadi apa-apa di jalan gimana. Orang tua jangan ceroboh membiarkan anaknya yang masih di bawah umur mengendarai sepeda motor," kata Bayu. (Surya/Samsul Hadi)