Pilpres 2019
Prabowo Tolak Utusan Jokowi, Ucapan 'Syukur' Djoko Santoso Dibalas TKN, Bahas Sikap Mentang-mentang
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menolak utusan dari capres nomor urut 01 Jokowi yang ingin bertemu seusai Pilpres 2019.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Abdul Kadir Karding, ikut menanggapi keputusan Prabowo menolak utusan Jokowi, yang disampaikan Djoko Santoso.
Abdul Kadir Karding mengatakan, masyarakat akan menilai mana pihak yang berniat baik untuk kepentingan perdamaian dan persatuan Indonesia dan pihak mana yang tidak.
Langkah Jokowi mengirim utusan untuk menemui Prabowo-Sandiaga, ucap Karding, seharusnya patut dihormati dan dihargai.
"Artinya beliau sebagai pemenang tidak mentang-mentang, tetapi beliau memikirkan kepentingan bangsa, beliau memberikan pendidikan politik untuk kita. Beliau ingin Indonesia aman, beliau ingin kita membangun bersama," ujar Karding saat dikonfirmasi Tribunnews.com (grup TribunJatim.com), Rabu.
• UPDATE Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi VS Prabowo Hari Ini, Prabowo Hanya Menang di 6 Kota Jatim
Soal utusan Jokowi ditolak Prabowo, menurut Karding, biarlah masyarakat yang menilai.
Tapi, ia berharap Prabowo-Sandiaga memiliki sifat yang bijak untuk memikirkan kepentingan bangsa dengan membangun komunikasi.
"Tetapi saya berharap ada sikap yang bijak dari pak Prabowo dan pak Sandi untuk memikirkan kepentingan bangsa dan kepentingan yang lebih besar dengan membangun komunikasi. Dengan berdialog. Dan membicarakan hal-hal yang perlu dibicarakan bersama untuk kepentingan persatuan Indonesia," kata Karding.
• Pantau Real Count Pilpres 2019 Terbaru Rabu Sore 24 April, Kemenangan Jokowi di Bali Hampir 100%

Djoko Santoso Sebut Prabowo-Sandi Bisa Menang 80 Persen Jika Tidak Dicurangi
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso menyatakan pihaknya telah memenangkan Pilpres 2019.
Saat acara syukuran dan konsolidasi pengawalan pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019), mantan Panglima TNI itu bahkan mengatakan sebenarnya pihaknya bisa menang hingga 80 persen bila tidak dicurangi.
Oleh karena itu, Prabowo-Sandi, katanya, berdasarkan perhitungan internal hanya mampu mendapatkan 62 persen suara.
"Sebelum tanggal 17 April dan setelah tanggal itu mereka curang terus. Mereka secara masif terencana sistematik dan brutal," kata Djoko Santoso, dilansir dari WartaKota (grup TribunJatim.com).
"Namun demikian, masih tersisa suara 62 persen, dan itulah Prabowo-Sandi menyatakan kemenangan setelah dicurangi. Kalau enggak dicurangi bisa 75–80 persen," sambungnya.
• Intip Aksi Polwan Cantik di Kota Malang, Saat Melayani Wajib Pajak Kendaraan
Menurutnya, berdasarkan persebaran suara, pasangan Prabowo-Sandi menang.
Berdasar penghitungan BPN, Prabowo menang di Sumatera, Kalimantan,Sulawesi, dan Jawa Barat.
Oleh karena itu, katanya, sangatlah tidak mungkin bila kemudian Prabowo-Sandi dinyatakan kalah oleh sejumlah lembaga survei.