Kisah Lilik Kurniawan, Mahasiswa Cum Laude UKWMS yang Ditinggal Ibunya Seminggu Sebelum Wisuda
Lilik Kurniawan (23) mahasiswa lulusan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) kehilangan ibunya seminggu sebelum wisuda.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wisuda menjadi momen yang ditunggu mahasiswa setelah lulus skripsi.
Sebagian dari mereka akan merayakan momen tersebut bersama keluarga dan teman-teman karib.
Namun kesempatan tersebut berbeda dengan yang dialami Lilik Kurniawan (23) mahasiswa lulusan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS).
Lilik yang sehari-hari hanya tinggal di kamar kos bersama ibunya, harus menerima kenyataan lain.
• Berkat Cintanya pada Makeup Artis, Lisa Stefanny Selesaikan Skripsi Seribu Lembar dalam 45 Hari
• Penulis Skripsi Seribu Lembar yang Viral di Media Sosial Ungkap Motivasinya, Sebut Menuliskan Hobi
Ibu Lilik meninggal dunia (21/4/2019) karena sakit gangguan ginjal sebelum dia diwisuda, Sabtu (27/4/2019).
"Tidak mudah sih, satu minggu sebelum wisuda mama tidak ada, mama pulang ke rumah Tuhan. Saya dan mama tinggal berdua, ngekos," kata Lilik saat mengobrol bersama Tribunjatim.com, Sabtu (27/4/2019)
Meski wisuda tanpa sang mama, Lilik mengaku tetap bangga lantaran pencapaian selama kuliah mengantarkannya menjadi wisudawan berprestasi dengan IPK 3,91.
Perjalanan kuliah mahasiswa kelahiran 25 februari 1996 ini dibantu dengan beasiswa Program Studi Pendidikan (PSP) Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKWMS.
• Viral di Medsos, Ada Skripsi 1000 Lembar Milik Alumnus Fakultas Ekonomi Ubaya, Dibuat Selama 45 Hari
Lilik mengaku kehidupannya bersama sang mama telah dilalui bersama. Suport terbesar dalam hidupnya sang mama, sejak kecil hingga kuliah dengan bantuan beasiswa.
"Saya yakini saya berjuang dan sayang mama saya. Ternyata Tuhan lebih sayang mama," katanya.
Perasaan sedih sudah pasti dirasakan Lilik, ketika penyambutan wisuda dirinya hanya ditemani teman-teman gereja dan teman sekolah.
"Ada teman-teman gereja saya, ada teman-teman sekolah. Bagi Lilik, selain mama saya rasa tanpa mereka seperti sayur tanpa garam," pungkasnya.