Alami Panas Tinggi Selama 4 Hari, PPD Tulungagung Meninggal Usai Dirawat di RSUD dr Iskak
Alami Panas Tinggi Selama 4 Hari, PPD Tulungagung Meninggal Usai Dirawat di RSUD dr Iskak.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Satu lagi, seorang petugas pemilu di Kabupaten Tulungagung meninggal dunia.
Dia adalah Sony Dwi Sujatmiko (42), Pengawas pemilu Desa (PPD) Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung.
Sony meninggal Senin (29/4/2019) dini hari, setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama dua hari.
Menurut seorang tetangga, Mahfud, sebelumnya Sony tidak punya riwayat penyakit.
• Pencarian Dua Pemancing yang Hilang di Pantai Coro Tulungagung Libatkan Patkamla Pulau Ismoyo TNI AL
• Rekapitulasi Tingkat Kabupaten Digelar Senin Besok, KPU Tulungagung Sudah Siapkan GOR Tenis Indoor
• Caleg PKB Tulungagung Lapor Dugaan Kecurangan, Tuntut Hitung Ulang di 8 Desa, Bawaslu Belum Respon
Namun setelah pemilihan umum 17 April 2019 lalu, kondisinya menurun.
"Sebelumnya biasa saja, dia sehat. Kami sering ketemu," ujar Mahfud.
Empat hari lalu Sony mengalami panas tinggi hingga 40 derajat celsius.
Dia juga terus mengigau karena panas tubuhnya.
Dalam igauannya, Sony seolah mengeluh pekerjaannya saat Pemilu kemarin.
"Dia sering bilang, pekerjaan ini kok lama sekali, bikin penghitungan suara jadi tambah lama," ungkap Mahfud.
Sabtu (28/4/2019) kelurga membawa Sony ke RS Bhayangkara Tulungagung.
Karena kondisinya memburuk, Sony dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Namun setelah tiga hari dirawat, nyawa Sony tak tertolong.
Berdasar diagnosa di RS Bhayangkara, ada radang di bagian otak.
Namun hasil diagnosa di RSUD dr Iskak, sejauh ini belum diketahui.
"Sebelum meninggal tensinya mencapai 190, suhu tubuhnya 40 derajat (Celsius)," ujar Mahfud.
Sekertaris Bawaskab Tulungagung, Sutaji mengapresiasi pengabdian Sony selama Pemilu.
Menurutnya Sony berdedikasi dalam pekerjaannya, meski kurang sehat.
Saat tahapan rekapitulasi, kondisinya sudah sakit, hingga teman-temannya meminta dia beristirahat.
"Panwascam saat itu minta dia tidur karena sakit. Tapi dia tetap melaksanakan tugasnya," ujar Sutaji.
Sebelumnya, ada 14 orang penyelengagra pemilu di bawah Bawaslu yang mengalami sakit.
Dengan tambahan Sony, jumlah ini menjadi 15 orang.
Mereka tidak semuanya dirawat di rumah sakit, ada pula yang menjalani rawat jalan.
Sebelumnya seorang anggota KPPS Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Mahardika Agustina (22) meninggal dunia usai bertugas.
Seorang anggota Linmas Desa Selorejo, Kecamatan Ngunut yang bertugas menjaga kotak suara, Mukaeni (60) juga meninggal dunia setelah bertugas.