Kisah Sukses UMKM
Kisah Pemilik Usaha Es Krim Mochi Sak Dollar Beromzet 50 Juta, Dapat Pesanan Produk Sampai ke Papua
Jatuh bangun dalam dunia usaha merupakan hal yang wajar bagi para pengusaha. Itulah yang dirasakan oleh Rully, pemilik usaha Es Krim Mochi Sak Dollar.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM,MALANG - Jatuh bangun dalam dunia usaha merupakan hal yang wajar bagi para pengusaha.
Hal itulah yang mungkin dirasakan oleh Rully, pemilik usaha Es Krim Mochi Sak Dollar yang kini tengah mengembangkan usahanya.
Menjadi seorang wirausaha telah digeluti sejak lama oleh pria kelahiran Surabaya itu.
Dimulai dari membuka usaha toko komputer, hingga menjadi wirausahawan berbagai macam jenis makanan.
Seperti es krim mochi yang telah ia geluti saat ini bersama dengan istrinya yang bernama Riza.
Rully telah menggeluti usaha es krim sejak 2014 lalu.
• Enaque Surabaya: Perbanyak Varian dan Perbaiki Kemasan Produk untuk Mengembangkan Usaha
• UMKM Pastel Abon Oeynakkk Rintisan Richa Fransisca Beri Kode Promo Belanja Lewat Game Rocket Nenek
Berawal dari adiknya yang berada di Jakarta mengirimkan es krim kepada dirinya.
Sejak itulah, Rully terinspirasi untuk membuat usaha yang terbuat dari es krim.
Hingga pada akhirnya ia mendapatkan varian es krim Singaporenya yang telah ia pasarkan.
"Waktu itu yang booming di Jakarta es krim one dollar. Saya berpikir, jika yang booming di Jakarta, pasti di Jawa Tengah dan Jawa Timur juga akan booming mengikuti," ucapnya.
Rully kemudian menjemput bola dengan menamai brandnya es krim sak dollar.
Dan baru pada 2016 ia mencoba inovasi baru dengan menaruh es krimnya ke dalam mochi.
"Es krim mochi ini saya terinspirasi ketika pergi ke Bandung. Saya melihat keunikan di situ dan akhirnya saya mencoba untuk membuatnya sendiri," ucapnya.
Dalam berinovasi, Rully berpatokan pada pedoman ATM, yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi.
Rully mengaku, dalam mengembangkan es mochinya ini harus berbeda dengan produk es mochi yang lain.
Yang menjadi keunggulan es mochi miliknya ialah tidak memakai essence sebagai perasa dalam produknya tersebut.
Dia memakai buah alami yang diolah untuk dijadikan menjadi es krim yang terbalut dalam balutan mochi.
Hingga kini, telah ada 14 varian rasa dari Es Krim Mochi Sak Dollar milik Rully.
"Yang kami jual adalah rasa. Karena rasa itulah yang akan dicari oleh orang," ucapnya.
Es mochi yang dikeluarkan oleh Rully kini sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia.
Bahkan, pemasarannya paling jauh sampai ke Timika, Papua.
"Kami banyak menjualnya melalui reseller-reseller. Es mochi kami jual dengan harga Rp 7.000 per pcsnya," ujarnya.
Dalam proses pengemasan, Rully mengaku mendapatkan kendala ketika harus mengirimkan es mochi buatannya tersebut.
Karena harus selalu dalam keadaan membeku, Rully sampai melakukan berbagai macam inovasi dalam pengemasannya.
Yakni, dengan menggunakan box kecil yang kemudian es mochi tersebut dibungkus dalam sebuah plastik.
"Kalau tidak kami beri box, es mochi kami akan cepat meleleh. Belum lagi jika pengirimannya membutuhkan waktu beberapa hari," ucapnya.
• 5 Jajanan Tradisional yang Wajib Dicicipi Saat Liburan ke Yogyakarta Selain Bakpia
• Brand Kosmetik Lokal Surabaya Azarine Gandeng Desainer Tampilkan Produk Terbatas untuk Perluas Pasar
Bagi Rully, kendala yang ia hadapi bukanlah sebuah kelemahan bagi dirinya dalam memasarkan produk.
Malah kelemahan ini dijadikan kelebihan bagi Rully terutama dalam hal pengemasan yang dibuat semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk membeli.
Berkat pengemasan yang unik inilah, Rully mampu menghasilkan omset Rp 50 Juta per bulan hanya untuk es mochi saja.
"Saat ini kami banyak memasarkan produk kami ke Hotel ataupun ke tempat wisata. Karena kami tau sasaran kami itu siapa. Jadi kami memang sengaja tidak menjual ke toko-toko kelontong di pinggir jalan," ucapnya. (Surya/Rifki Edgar)