Semarak Ramadan 2019
5 Makna Mendalam dari Kolak, Menu Takjil Populer saat Buka Puasa Ramadan, Ingatkan Pada Kematian!
Selalu ada saat berbuka puasa, ini dia makna mendalam dari kolak, termasuk mengingatkan pada kematian.
Selalu ada saat buka puasa, ini dia makna mendalam dari kolak, termasuk mengingatkan pada kematian.
TRIBUNJATIM.COM - Buka puasa di bulan Ramadan tak lengkap rasanya jika tak menyuguhkan menu takjil kolak.
Menu takjil kolak sudah menjadi makanan favorit di saat berbuka puasa.
Menjelang waktunya berbuka puasa, akan sangat banyak kamu temukan orang-orang yang berjualan kolak di pinggir jalan.
Rasanya yang manis dan berisi beraneka macam ini membuat kolak semakin digemari banyak orang.
• 5 Cara Menghemat Biaya Selama Bulan Ramadan 1440 H Agar Persiapan Jelang Lebaran Tak Terganggu
• 5 Amalan Bulan Ramadan yang Lebih Berat daripada Jihad menurut Ustaz Abdul Somad
Namun tak banyak yang tahu bahwa kolak memiliki filosofi atau makna yang sangat mendalam.
TribunStyle (grup TribunJatim.com) mengutip dari wartakotalive.com (grup TribunJatim.com), inilah 5 makna mendalam dari kolak.
1. Mengosongkan Dosa
Menurut sejarah, menu buka puasa kolak pertama kali diperkenalakan oleh para Wali.
Dalam bahasa Arab, kolak berasal dari kata 'Khala' yang berarti kosong.
Dengan demikian, kolak bermakna bahwa sebagai manusia kita harus selalu kosong akan dosa.
2. Mendekatkan Diri Pada Allah.
Selain khala, ada pulan yang menyebutkan kolak berasal dari kata 'kholaqo dan bisa diturunkan menjadi 'kholiq' yang berarti mencipta.
Secara tidak langsung istilah tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai manusia harus selalu mendekat kepada Allah.
• Doa Buka Puasa Hari Keempat Puasa Ramadan 1440 Hijriah Lengkap dengan Latin dan Artinya
3. Mengingatkan Pada Kematian
Makna ketiga dari kolak ini merujuk pada salah satu isian dalam kolak yaitu ubi.
Ubi adalah salah satu tumbuhan yang ditanam dan tumbuh di dalam tanah.
Orang Jawa menyebutnya dengan polo kependem atau tumbuh terpedam di dalam tanah.
Para Wali menginginkan agar manusia senantiasa mengingat bahwa hidup hanyalah sementara.
Pada akhirnya hidup kita akan sama seperti ubi tersebut yang terpendam di dalam tanah.
Selain itu, para Wali menganjurkan adanya pertaubatan di setiap sendok kolak yang kita makan.
Pasalnya, kematian mungkin saja akan datang semudah kita menyantapnya.
4. Mengajarkan untuk Tidak berbuat Dosa
Isian lain di dalam kolak selain ubi adalah pisang.
Dari berbagai macam pisang, pisang kepok-lah yang dinilai paling cocok untuk dibuat kolak.
Nama kepok dari pisang kepok ini dalam bahasa Jawa berarti kapok atau menyesal.
Para Wali ingin mengajak manusia agar selalu menyesal atau jera untuk berbuat dosa.
Sehingga setiap kita menikmati menu kolak, kita harus ingat dan berkomitmen untuk tidak mengulang lagi dosa yang telah diperbuat.
• Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat dan 4 Rakaat, Keutamaannya Saat Bulan Ramadan 2019 Berlipat Ganda
5. Mengajarkan untuk Meminta Maaf
Bahan yang tak terlupakan dalam membuat kolak adalah perasan kelapa atau santan.
Santan dalam bahasa jawa disebut santen yang merupakan kependekan dari 'pangapunten atau maaf.
Sekarang sudah tahu kan filosofi atau makna dari sebuah kolak yang hari-hari ini sering kamu santap.
Indah sekali bukan maknanya?
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kolak Pertama Kali Dikenalkan sebagai Takjil oleh Para Wali, Isinya Sarat Makna Mendalam