Berita Entertainment
Isi Surat Ketiga Ahmad Dhani Dibongkar Sahabatnya, Berisi Kritik Petinggi Kepolisian hingga Wiranto
Isi surat Ahmad Dhani untuk petinggi kepolisian dan Wiranto dibongkar sahabatnya. Beri kritik keras untuk pemerintah.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Melia Luthfi Husnika
"Nanti saya akan kirim surat lagi. Besok saya akan tulis surat," ujarnya kepada TribunJatim.com.

• Ahmad Dhani Berkata Lantang Saat Akan Jalani Sidang Vlog Idiot : Jangan Takut Ancaman Wiranto
Suami Mulan Jameela ini pun menambahkan bahwa ia akan menulis surat yang ditujukan kepada mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tahun 2001 - 2004, Hendropriyono dan Menteri Politik, Hukum, dan HAM, Wiranto.
"Saya besok mau bikin surat untuk Pak Wiranto dan Hendropriyono," tambahnya.
Ia pun juga sedikit mengungkap sedikit isi surat yang akan ia tulis.
"Isinya tentang kecaman," jawabnya singkat.
Saat ini, Ahnad Dhani akan menjalani persidangan di PN Surabaya. Dengan agenda pledoi.
Rencananya, sang istri, Mulan Jameela akan menemani di persidangan.
Ahmad Dhani tidak sempat menjelaskan mengapa surat kecaman itu ia tujukan untuk Hendropriyono dan Wiranto, karena ia keburu masuk ke mobil tahanan.
Namun bila mengikuti pemberitaan beberapa hari terakhir, kedua pensiunan jenderal ini membuat pernyataan keras.
Diberitakan sebelumnya, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono meminta kepada Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan agar tak memprovokasi masyarakat pascapemilu 2019.
• 8 Poin Isi Surat Ahmad Dhani yang Dibongkar Tim Pemenangan untuk Bawaslu, Ditulis Jam 2 Dini Hari
Hendro menyebut, budaya masyarakat Indonesia sangat menghormati pemimpinnya.
Sehingga, WNI keturunan diharapkan tak memprovokasi usai gelaran Pemilu.
"Saya ingin memperingatkan bangsa indonesia, WNI keturunan Arab supaya sebagai elit yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator, jangan memprovokasi rakyat," kata Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Sedangkan Wiranto menyatakan, ada seorang tokoh di luar negeri yang kerap menghasut masyarat untuk berbuat inkonstitusional seusai pemilu.
Hal itu ia sampaikan saat membuka rapat koordinasi membahas keamanan pascapemilu di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (06/05/2019).