1 Tahun Bom Surabaya
Satu Tahun Bom Surabaya - Begini Kondisi Terbaru Tujuh Anak Pelaku Bom di Kota Surabaya
Dalam peristiwa pengeboman di Mapolrestabes Surabaya pada 13 Mei 2018 itu, Tri Murtiono-Tri Ernawati beserta dua anak laki-lakinya tewas di lokasi.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
“Warga akan menerima dengan baik. Kami juga akan turut menjaganya. Dia masih kecil, dia tidak salah dan tak tahu apa-apa. Saya beberapa hari mendengar soal kabar ini. Pihak dinas sosial maupun kepolisian juga pernah datang ke sini untuk menanyakan persiapan keluarga terkait bakal kembalinya anak tersebut,” jelasnya.
Sedangkank akak pertama Tri Ernawati, berinisial B yang usianya sekitar (52), saat ditanya soal kabar ini tak banyak bicara.
Dia juga mengatakan, tak tahu-menahu soal kabar kembalinya anak Tri Ernawati.
Tetapi, bila anak tersebut benar dikembalikan ke keluarga, dirinya akan menerimanya.
“Saya tidak tahu kabar itu. Bila dikembalikan kami akan menerima dan merawatnya,” pungkasnya.
Sementara itu, anak-anak pasangan Anton Febrianto (47)- Puspitasari (47), juga termasuk yang dirawat Kemensos.
Saat itu, tepatnya pada 13 Mei 2018, bom yang disiapkan untuk bunuh diri itu tiba-tiba meledak kamar nomor 2 Blok B lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Taman, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo.
Dalam peristiwa itu pasangan Anton Febrianto-Puspitasari dan seorang anaknya tewas terkena ledakan bom ransel. Sedangkan tiga anak Anton berhasil diselamatkan. (Mohammad Romadoni/Danendra)