Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jelang Lebaran, Harga Beras Naik di Pasar Sumenep dan Daging Ayam Diborong Warga Kepulauan

Memasuki pertengahan Ramadan, sejumlah harga bahan pokok terutama beras dan tepung di sejumlah pasar di Kabupaten Sumenep mengalami kenaikan.

Penulis: Moh Rivai | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/MOH RIVAI
Operasi Pasar tim gabungan di Pasar Anom Baru Sumenep. 

TRIBUNJATIM.COM, MADURA - Memasuki pertengahan Ramadan, sejumlah harga bahan pokok terutama beras dan tepung di sejumlah pasar di Kabupaten Sumenep mengalami kenaikan yang cukup berarti.

Meski tidak melonjak tajam, namun para pedagang sembako dan palawija justru menaikkan harga sembako hampir terjadi tiap hari tanpa kendali.

Kenaikan harga sembako terutama beras sudah dirasakan sejak puasa memasuki hari 10.

Harga beras poles super yang semula dijual Rp 220.000 kini sudah mencapai Rp 230.000/25 Kg.

Bulog Madura Pastikan Harga Beras Jelang Hari Raya Idul Fitri di Pamekasan Tidak Mengalami Kenaikan

Amankan Momen 22 Mei, Polres Sumenep Hentikan Sebuah Bus Jamaah yang Akan Berangkat ke Jakarta

Harga beras kualitas sedang yang semula dijual Rp 215.000 naik menjadi 222.000/25 kg.

Rata-rata harga beras dari berbagai jenis naik Rp 5000/kg.

Salah seorang pedagang beras Pasar Anom Baru Sumenep, Hj Salamah membenarkan hal itu.

Setiap kali beras datang dari kulakannya, maka saat itu pula harga naik lagi.

Kendati naiknnya hanya Rp 500/kg dari harga sebelumnya.

Namun karena tiap hari datang beras kulakan naik, maka tidak boleh tidak ia pun harus menaikkan pula sesuai naiknya harga kulakan.

“Kemungkinan lonjakan harga sembako akan mengalami kenaikan hingga menjelang Hari Raya Idulfitri 1440 yang tinggal 15 hari lagi,’’ tandas Hj Salamah, Senin (20/5/2019).

Selian beras, lanjut Hj Salamah, harga gula, minyak kelapa, tepung dan kebutuhan bahan-bahan kue juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Bahkan kenaikan harga bahan-bahan kue itu akan terus merangkak pula seiring dengan pesatnya kebutuhan masyarakat untuk membuat kue untuk kebutuhan lebaran.

“ Itu kayaknya sudah biasa setiap tahun sebelum lebaran tiba, harga terus melonjak tajam,” katanya.

Pantauan Surya di Pasar Anom Baru yang meruapakan pasar induk Kabupaten Sumenep itu, harga daging ayam dan telur juga mengalami kenaikan.

Ayam pedaging ataupun ayam kampung juga naik tajam, hingga mendekati 30 persen dari harga rata-rata pada situasi normal.

Ayam kampung dalam sekejab habis dibeli masyarakat, harganyapun naik dari harga normal Rp 45.000 perkilogram, kini menyentuh angka Rp 60.000 perkilogramnya. Sedangkan telur ayam broiler Rp 2000/butir.

“Bahkan ayam kampung per ekor, saat ini banyak diborong para pedagang asal kepulauan Sumenep. Umumnya para pembeli berasal dari Pulau Kangean, Sapeken dan Masalembu,” kata Syukron pedagang ayam kampung asal Kecamatan Lenteng Sumenep.

Dikatakan, mereka sengaja memborong ayam-ayam itu karena saat ini harga ayam kampung di kepulauan naik hampir dua kali lipat di daratan.

Harga ayam kampung saat ini mencapai Rp 85.000 hingga Rp 100.000 ribu per ekornya.

Polres Sumenep Melarang Ormas Sweeping Tempat Makan yang Buka Siang Hari di Bulan Ramadan

Gelar Operasi Pekat Semeru, Polisi Ciduk Ibu Rumah Tangga yang Judi Togel di Rumahnya di Sumenep

Padahal disaat situasi normal, harga ayam kampung itu hanya berkisar Rp 65.000 hingga Rp 75.000 per ekornya.

Untuk menekan melonjaknya harga-harga sembako menjelang Ramadan, petugas gabungan Satpol PP, Disperindag, Bagian Perekonomian Pemkab Sumenep, terus gencar melakukan operasi pasar, khususnya ke pasar-pasar Induk di Kabupaten Sumenep.

“Sejak awal Ramadlan ini, tim gabungan terus memantau harga-harga sembako menjelang Idulfitri. Hasilnya, kita rapatkan untuk seanjutnya kita akan ambil tindakan, misalnya dengan operasi pasar,” kata Syamsul Huda petugas gabungan dari Satpol PP. (Surya/Moh Rivai)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved