Sukses Lancarkan 8 Aksi Perampasan, Pemuda Ini Memulai Karir Jambret Saat Putus Sekolah, Kini Dibui
AF (19) hanya bisa tertunduk lesu saat digelandang Tim Anti Bandit berpakaian Polsek Rungkut ke ruang penyidik , Selasa (21/5/2019) siang.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - AF (19) hanya bisa tertunduk lesu saat digelandang Tim Anti Bandit berpakaian Polsek Rungkut ke ruang penyidik , Selasa (21/5/2019) siang.
Ia kedapatan menjambret tas milik korbannya di Jalan Kali Rungkut, tetap saja tampak.
Dengan nada suara yang terdengar lirik dan agak serak, Fauzi mengaku, terjun ke dunia hitam tersebut semenjak berhenti sekolah tahun 2018 silam.
• Dua Remaja Ini Nekat Jambret Ponsel Korbannya Beli Makan, Kini Harus Nginap di Sel Polsek Gubeng
Sejak saat itu hidupnya tak karuan, hingga lantas ia memilih jalan hidup sebagai seorang penjambret.
Jangan salah, track record aksi penjambretan yang dilakukan Fauzi tak bisa dianggap remeh.
Sedikitnya delapan kali aksi penjambretan di enam lokasi berbeda di Surabaya, ia lakukan sejak 2018.
Selama itu, Fauzi, tak pernah gagal ataupun terendus petugas.
Tahun 2018, tercatat dua kali beraksi di Jalan Merr, Rungkut, Surabaya.
Ditahun yang sama, ia juga melancarkan aksinya sebanyak tiga kali di Jalan Prapen, Jalan Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo.
• Napi yang Kabur dari Lapas Tulungagung Tertangkap Menjambret di Sidoarjo
Kemudian, diawal tahun 2019, ia pernah melakukan aksinya sekali di kawasan Jalan Raya Mulyorejo.
Lalu, sepekan lalu, ia sempat beraksi di depan SPBU Jalan Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo.
Dan dipekan yang sama ia juga melancarkan aksinya di kawasan Jalan Kaliwaron.
Aksi yang dilakukannya kerap kali membuahkan hasil, karena ia sengaja menyasar target seorang perempuan.
Saat ditanya momen yang tepat agar aksinya berjalan mulus tanpa perlawanan dari si korban.
Fauzi dengan lugas menjawab, saat tengah malam atau menjelang dini hari.
• Dua Wanita Bersaudara Asal Surabaya ini Lumpuhkan Jambret Dengan Hanya Satu Tendangan
"Ya malam hari pokoknya, pas mau subuh gitu, jam segitu sepi, perempuan yang sering," kata warga Jalan Kemayoran Gang Buntu itu pada awakmedia, Selasa (21/5/2019).
Keberuntungan Fauzi makin lama, makin habis.
Minggu (19/5/2019) dini hari sekitar pukul 04.30 WIB atau selepas Adzan Subuh berkumandang, aksi kedelapannya di depan Pabrik Kedawung Jalan Raya Kali Rungkut, mungkin menjadi aksi terakhir Fauzi, sebelum menikmati dinginnya menginap di Hotel Prodeo Polsek Rungkut.
Saat itu Fauzi tengah mengincar seorang perempuan yang berjalan sendirian di depan pabrik.
Perempuan itu bernama Rita Wahyudi (25), karyawan pabrik yang hendak pulang ke rumah selepas menyelesaikan kerja lemburnya.
Sebuah tas kulit berukuran mini yang digantungkan dipundak Rita merupakan sasaran utama penjambretan Fauzi.
Tak ingin kehilangan buruannya, dari arah belakang Rita berjalan, Fauzi membuntuti perlahan-lahan menaiki sebuah motor pinjaman.
Saat dirasa korban lengah, sontak Fauzi menggadak tas kulit milik Rita.
Sadar bahwa dirinya sedang dijambret, Rita tak mau kalah, justru ia memegang erat-erat tas miliknya, sehingga terjadi beberapa saat momen tarik menarik antar keduanya.
Lantaran Fauzi mendapat perlawanan sengit dari korbannya, motor yang dikemudikannya akhirnya hilang keseimbangan, lalu terjatuh.
Fauzi langsung jatuh tersungkur hingga membuat kening sisi kanannya mengalami luka gores.
Begitupun dengan Rita, korbannya itu juga turut tersungkur, tapi untungnya lukanya tak separah Fauzi.
Kejadian tersebut sontak membuat gaduh warga sekitar.
Teriakan suara Rita yang bertalu-talu meminta tolong, ternyata terdengar oleh beberapa Anggota Polsek Rungkut yang kebetulan pagi itu sedang melaksanakan patroli sepeda di kawasan tersebut.
Saat didatangi oleh petugas, Fauzi langsung diamankan, dan korbannya mendapat penanganan medis.
Kapolsek Rungkut Kompol I Gede Suartika mengungkapkan, Fauzi ternyata tidak beraksi seorang diri.
Selama ini, Fauzi berkolaborasi melancarkan aksi jambret, bersama rekannya YS (17).
"Dia beraksi sejak awal sama temannya, karena dibawah umur kami sudah serahkan pada BAPAS," kata Gede.
Uang yang diperoleh Fauzi selama menjambret, lanjut Gede, selain digunakan untuk membeli minuman keras.
Ternyata juga digunakan untuk melunasi cicilan reparasi motornya yang ada di bengkel.
"Ya buat senang-senang, minum ciu, sama buat lunasi cicilan sepeda, masih di bengkel," lanjutnya
Selain menjambret, ungkap Gede, selama ini Fauzi juga bekerja sebagai tukang parkir.