Semarak Ramadan 2019
Bacaan Niat dan Doa-doa Itikaf selama 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan
Bacaan niat dan doa itikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan, kapan waktu yang tepat?
Ibnul Mundzir telah menukil adanya ijma' (kesepakatan ulama) bahwa yang dimaksud mubasyaroh dalam surat Al Baqarah ayat 187 adalah jima' (hubungan intim) [23].
Adapun hal-hal yang diperbolehkan saat melakukan itikaf yaitu:
- Keluar masjid disebabkan ada hajat yang mesti ditunaikan seperti keluar untuk makan, minum, dan hajat lain yang tidak bisa dilakukan di dalam masjid.
- Melakukan hal-hal mubah seperti mengantarkan orang yang mengunjunginya sampai pintu masjid atau bercakap-cakap dengan orang lain.
- Istri mengunjungi suami yang beritikaf dan berdua-duaan dengannya.
- Mandi dan berwudhu di masjid.
- Membawa kasur untuk tidur di masjid.
• Keistimewaan Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1440 H, Panjatkan Doa-doa Anjuran dari Rasulullah SAW
Pengertian, Syarat, dan Bacaan Niat Itikaf yang Harus Kamu Ketahui
Itikaf sunnah dilakukan setiap waktu, tetapi yang paling utama (afdhal) jika dilakukan dalam bulan Ramadan.
Arti dari itikaf ialah berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.
Lalu, bagaimanakah tata cara itikaf?
Itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.
Itikaf merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.
Konon Rasulullah selalu melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beritikaf selama dua puluh hari.