Semarak Ramadan 2019
Bacaan Niat dan Doa-doa Itikaf selama 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan
Bacaan niat dan doa itikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan, kapan waktu yang tepat?
Bacaan niat dan doa itikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan, kapan waktu yang tepat?
Itikaf biasanya dilakukan umat muslim di seluruh dunia pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Menjalankan itikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan dimaksudkan untuk mencari malam Lailatul Qadar.
Pada malam Lailatul Qadar, amal yang dilaksanakan pada saat itu memiliki nilai lebih dibandingkan amal-amal yang dilakukan di malam-malam lainnya.
• Kapan Waktu Itikaf di Bulan Ramadhan 2019 yang Tepat sesuai Sunnah Rasulullah SAW?
Dilansir dari rumaysho.com, jika ingin beritikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan, maka seorang yang beritikaf mulai masuki masjid setelah salat subuh pada hari ke-21 dan keluar setelah salat subuh pada hari Idul Fitri menuju lapangan.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadis 'Aisyah, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ فِى كُلِّ رَمَضَانَ ، وَإِذَا صَلَّى الْغَدَاةَ دَخَلَ مَكَانَهُ الَّذِى اعْتَكَفَ فِيهِ – قَالَ – فَاسْتَأْذَنَتْهُ عَائِشَةُ
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa beritikaf pada bulan Ramadan.
Apabila selesai dari salat subuh, beliau masuk ke tempat khusus itikaf beliau.
Dia (Yahya bin Sa'id) berkata: Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meminta izin untuk bisa beri'tikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya."
Namun para ulama madzhab menganjurkan untuk memasuki masjid menjelang matahari tenggelam pada hari ke-20 Ramadan.
Mereka mengatakan, yang namanya 10 hari yang dimaksudkan adalah jumlah bilangan malam sehingga seharusnya dimulai dari awal malam.
• Cara Itikaf di Bulan Ramadan 2019 sesuai Ajaran Rasulullah SAW Lengkap dengan Bacaan Niat
Adapun beberapa hal yang membatalkan itikaf yaitu:
- Keluar masjid tanpa alasan syar'i dan tanpa ada kebutuhan yang mubah yang mendesak.
- Jima' (bersetubuh) dengan istri berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 187.
Ibnul Mundzir telah menukil adanya ijma' (kesepakatan ulama) bahwa yang dimaksud mubasyaroh dalam surat Al Baqarah ayat 187 adalah jima' (hubungan intim) [23].
Adapun hal-hal yang diperbolehkan saat melakukan itikaf yaitu:
- Keluar masjid disebabkan ada hajat yang mesti ditunaikan seperti keluar untuk makan, minum, dan hajat lain yang tidak bisa dilakukan di dalam masjid.
- Melakukan hal-hal mubah seperti mengantarkan orang yang mengunjunginya sampai pintu masjid atau bercakap-cakap dengan orang lain.
- Istri mengunjungi suami yang beritikaf dan berdua-duaan dengannya.
- Mandi dan berwudhu di masjid.
- Membawa kasur untuk tidur di masjid.
• Keistimewaan Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1440 H, Panjatkan Doa-doa Anjuran dari Rasulullah SAW
Pengertian, Syarat, dan Bacaan Niat Itikaf yang Harus Kamu Ketahui
Itikaf sunnah dilakukan setiap waktu, tetapi yang paling utama (afdhal) jika dilakukan dalam bulan Ramadan.
Arti dari itikaf ialah berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.
Lalu, bagaimanakah tata cara itikaf?
Itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.
Itikaf merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.
Konon Rasulullah selalu melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beritikaf selama dua puluh hari.
Ketika beliau tidak bisa itikaf, beliau kemudian menggantinya dengan itikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.
Tindakan Rasulullah itu merupakan bukti pentingnya ibadah itikaf.
Kesungguhan Rasulullah untuk mengerjakan ibadah yang satu ini juga bisa menjadi motivasi untukmu melakukan hal yang sama.
• Kumpulan Doa Ramadan 2019/1440 H, Mulai Salat Witir hingga Lailatul Qadar Lengkap dengan Artinya
Syarat dan Rukun Itikaf
Sebelum melakukan itikaf, penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya, antara lain sebagai berikut:
Pertama, niat, dalam itikaf harus ada niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan.
Bahkan jangan sampai melamun, dan pikiran kosong.
نويت الاعتكاف لله تعالي
"Nawaitul I'tikaf Lillahi Ta'ala"
Kedua, diam di dalam masjid dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang beritikaf.
Sebagaimana firman Allah SWT "…Tetapi, jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beri'tikaf dalam masjid." (QS Al-Baqarah: 187)
Ketiga, orang yang melakukan itikaf harus muslim, berakal, suci dari hadas besar (ada pendapat yang mengatakan bahwa hadas kecil juga membatalkan itikaf), dan harus di masjid.
• Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat dan 4 Rakaat, Keutamaannya Saat Bulan Ramadan 2019 Berlipat Ganda
Sunnah itikaf terdapat dalam beberapa hadis, di antaranya:
Pertama, Abdullah bin Umar berkata bahwa Rasulullah SAW itikaf sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
(HR Bukhari)
Kedua, 'Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW melakukan itikaf sesudah tanggal dua puluh Ramadan hingga beliau meninggal dunia. (HR Bukhari dan Muslim)
Ketiga, Ubay bin Ka'ab dan Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah beritikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, hinggal Allah menjemputnya (wafat). (HR Bukhari Muslim)
Maksud dari beberapa hadis di atas bahwa tiap bulan Ramadhan akan berakhir, terutama sepuluh hari menjelang Ramadan berakhir, Rasulullah SAW selalu itikaf di masjid.
Itikaf ini hukumnya sunah dan tidak harus pada bulan Ramadhan, boleh dilakukan pada bulan apa saja, yang penting orang yang melakukannya memahami, apa itu itikaf.
• Jadwal Libur Lebaran 2019 dan Cuti Bersama Idulfitri 1440 H Selengkapnya, Dimulai 30 Mei
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tata Cara Melakukan Itikaf 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan, Disertai Niat dan Doanya.