Aksi 22 Mei
Amien Rais Sebut ada 3 Orang Tewas, Polisi Tegaskan Tak Bawa Peluru Tajam
Aksi 22 Mei Penolakan Hasil perhitungan suara Pemilu 2019 dilaporkan sudah berlangsung sejak 21 Mei Malam.
Setelahnya, Amien pun meninggalkan lokasi tersebut.
Amien Rais kembali mengunggah Video lainnya, masih dengan pesan yang sama, dan masih memegang peluru.
"Saya mengingatkan teman-teman polisi. Seragam Anda, senjata Anda, tank Anda, semua dari rakyat, sebagian besar umat islam," ucap Amien
"Anda akan mempunyai tanggung jawab yang luar biasa di akhirat kelak. Maaf, kalau Anda masih punya sedikit nurani, jangan menembak," tambahnya.
"Negara bisa bubar kalau begini caranya," ucapnya.
"Saya ingatkan, jangan main-main ya,"
'Umat islam itu sejuk tenang, cinta damai,"
"Jika Anda mulai, mereka akan jadi power," tuturnya.
Pada video inilah, Amien menyebut ada 3 orang yang tewas pada peristiwa Aksi 22 Mei People Power ini.
"Sudah tiga meninggal dunia saudara-saudaraku. Saudara Tito.. Titoo. Tito. Anda bertanggung jawab," pungkasnya.
Jawaban Polisi
Atas tudingan bahwa ada peluru tajam yang digunakan dalam pengamanan demo di Bawaslu, Polri menegaskan pihaknya tidak dibekali peluru tajam.
Penegasan tersebut disampaikan untuk membantah informasi hoaks di media sosial bahwa aparat keamanan melakukan penembakan terhadap massa pendemo.
"Aparat Kepolisian dalam rangka pengamanan unjuk rasa tidak dibekali peluru tajam," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo dalam wawancara dengan Kompas TV, Selasa (21/5/2019).
Dikutip dari Kompas.com, Dedi mengatakan, senjata api hanya digunakan oleh pasukan antianarkis yang dikendalikan oleh Kapolda.
