Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Idulfitri 2019

Gubernur Khofifah Pastikan Harga Daging Sapi di Jawa Timur Stabil, Masyarakat Diimbau Tak Panik

Lima hari jelang Lebaran Idulfitri 1440 H, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan harga bahan makanan di Jawa Timur stabil.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pantau harga daging sapi dengan turun langsung di Pasar Pucang Surabaya, Kamis (30/5/2019) pagi. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lima hari jelang Lebaran Idulfitri 1440 H, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan harga bahan makanan di Jawa Timur stabil.

Terutama untuk harga daging sapi yang sempat dikabarkan naik hingga Rp 150 ribu per kilogram.

Setelah turun langsung di Pasar Pucang Surabaya, Khofifah memastikan harga daging sapi dalam keadaan normal atau stabil.

"Dua hari lalu, saya baca di media katanya harga daging di Pasar Pucang mengalami kenaikan sampai Rp 150 ribu di pasar ini. Maka saya ingin sampaikan kepada semua warga masyarakat bahwa harga daging di pasar ini masih Rp 85 ribu sampai Rp 115 ribu per kilogramnya," ucap Khofifah, Kamis (30/5/2019).

Khofifah Berangkatkan Kapal Mudik Bareng Gratis 2019, Penumpang Bersyukur Dapat Fasilitas Lengkap

Cara Menjaga Pola Makan Tetap Sehat Pasca Puasa di Bulan Ramadan, Simak Penjelasan Puraforma Klinik

Bahkan untuk harga daging kualitas super pun harnyanya masih Rp 120 ribu per kilogram.

Sehingga ia mengimbau masyarakat agar tidak perlu merasa panik dan ingin memborong daging.

Sebab saat ditanyakan langsung pada pedagang daging potongan di Pasar Pucang yang merupakan pasar titik pantau BPS ini juga tidak ada kesulitan mendapatkan stok daging.

Hanya saja, memang mereka mengakui bahwa ada peningkatan permintaan daging sapi lantaran semakin dekat dengan Lebaran.

Pemprov Jatim Gelontorkan Rp 444 Miliar untuk THR Pegawai, Gubernur Khofifah Ajak ASN Bayar Zakat

Jumlah Pemesan Tiket KA Mudik di Daop 8 Melonjak, 23.796 Tiket Ludes Terjual untuk H+1 Lebaran

"Yang biasanya pedagang memotong dua ekor sapi sekarang jadi tiga ekor. Jadi memang ada kenaikan permintaan karena pada Lebaran memang warga ingin menyiapkan makanan khusus agar lebih spesial. Tapi itu normal," ucapnya.

Namun ia memastikan, stok sapi potong untuk konsumsi Jawa Timur kondisinya masih aman, bahkan sampai nanti pasca Lebaran.

Sehingga menurutnya, selama masyarakat tidak panic buying selama jelang Lebaran dan pasca Lebaran, maka tidak akan ada kenaikan harga atau bahkan kelangkaan.

Selain memantau harga daging sapi, Khofifah juga memantau harga bahan pangan yang lain, seperti beras.

Dinas PU Bina Marga Beberkan Jalur Rawan Longsor yang Perlu Diwaspadai Jika Mudik ke Jawa Timur

Pengerjaan Sudah Selesai, Underpass Karanglo Malang Bisa Dioperasikan saat Mudik Lebaran

Khofifah mengatakan, harga beras masih standar dan stok di Bulog masih berlimpah.

Begitu juga untuk gula dan minyak goreng.

"Yang ada kenaikan itu harga telur ayam. Kenaikannya antara seribu hingga dua ribu per kilogram. Ada yang Rp 22 ribu per kilo, ada juga yang menjual Rp 23 ribu perkilogram. Begitu juga dengan daging ayam yang antara Rp 33 ribu. Tapi HET-nya daging ayam Rp 34 ribu," tegasnya.

Sementara itu, salah satu pembeli di Pasar Pucang, Lailiah mengatakan, selama jelang Lebaran memang yang dirasakan naik adalah harga telur ayam dan daging ayam, sedangkan yang lain cenderung normal.

"Saya berharapnya jangan semakin naik lagi harganya. Pemerintah harus terus menekan agar jelang Lebaran atau pas Lebaran nanti harga bahan makanan di pasar tidak terus naik," kata Lailiah. (Surya/Fatimatuz Zahroh)

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com:

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved