Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mudik Lebaran 2019

Berboncengan 5 Orang Naik Motor Tua, Yoan Heru Ajak Anak Istri Tempuh 428 Km dari Pemalang-Surabaya

Yoan Heru nekat membawa istri dan tiga anaknya naik motor tua menempuh jarak hampir 500 km dari Comal Pemalang Jawa Tengah sampai Gubeng Surabaya.

Editor: Adi Sasono
handouttribunjateng.com
Pemudik dengan sepeda motor menempuh jarak hingga 400 kilometer dari Comal Pemalang, Jawa Tengah, ke Gubeng Surabaya, Jawa Timur, dengan sepeda motor tua bersama istri dan ketiga anaknya.(handout/dok Tribun Jateng) 

TRIBUNJATIM.COM, KUDUS - Tak semua pemudik Lebaran 2019 bisa menikmati perjalanan pulang ke kampung halaman secara nyaman, naik mobil lewat jalan tol Trans Jawa.

Masih banyak yang terpaksa naik sepeda motor dengan seluruh barang bawaannya demi melepas rindu pada keluarga di kampung.

Tak terkecuali, Yoan Heru yang terpaksa mengandalkan motor tuanya untuk mudik menempuh jarak ratusan kilometer.

Yang membuat perjalanan Yoan Heru tak biasa adalah, ia berboncengan lima orang bersama istri dan tiga anaknya.

Setiap tahun, Yoan pasti menyempatkan waktu untuk mudik dari Comal Pemalang, Jawa Tengah, ke Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.

Karyawan pengiriman paket ini sudah 15 tahun tinggal di Comal hingga mempersunting perempuan asal daerah tersebut.

Dia selalu mengajak pulang istri dan anak-anaknya ke tempatnya dilahirkan dan bertemu ibunya. Semangat untuk pulang semakin membaja.

"Pulang ke Surabaya, kangen orang tua. Di sana tinggal ibu sendiri," kata Yoan saat beristirahat di posko mudik BPBD Kudus di depan Terminal Induk Jati Kudus, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019).

Apapun dilakukannya untuk pulang, bahkan meski tanpa kendaraan mewah.

Bermodalkan sepeda motor tua Suzuki Tornado 2 tak, Yoan membawa istri dan ketiga anaknya.

Berlima, mereka menyusuri jalur Pantura sepanjang 428 kilometer menuju Surabaya dengan motor tua milik Yoan.

Kepada Kepala BPBD Kudus Bergas Catursari Penanggungan yang menjamunya di posko, Yoan mengaku, sebenarnya dia memiliki empat anak.

Karena motornya maksimal hanya bisa menampung tiga anak, terpaksa anak pertamanya tidak diajak mudik ke Surabaya.

Yoan menuturkan, dia sekeluarga berangkat dari Comal pada hari Minggu sekitar pukul 15.00 WIB lalu tiba di Kudus pada Senin dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

Mereka menyempatkan diri istirahat di posko mudik BPBD Kudus ini untuk menghalau lelah sejenak untuk kemudian melanjutkan lagi perjalanan.

Menurut Yoan, dia tidak memberikan patokan waktu untuk sampai ketika menempuh jarak ratusan kilometer dengan motor tua.

Dia hanya bertekad, meski memakan waktu tempuh lebih dari 24 jam pun, dia bakal melakoninya asalkan sampai ke Gubeng dan bertemu sang ibu.

Kerinduan kepada orangtualah yang membuatnya ingin segera sampai di Surabaya sebelum Lebaran.

"Saya meyakini dengan niat dan doa restu ibu Insya allah selamat sampai tujuan.

Hal ini sudah berlangsung setiap tahun tidak hanya tahun ini saja," tutur Yoan.

Yoan tengah menunggu energinya serta anak istrinya segera pulih di posko tersebut.

Namun dia diingatkan untuk menggunakan kendaraan umum pada mudik selanjutnya. Lebih aman, ketimbang naik sepeda motor....

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pemudik dengan Motor Tua yang Dinaiki 5 Orang dari Pemalang ke Surabaya"

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved