Idulfitri 2019
Libur Lebaran 2019, Kampoeng Heritage Kajoetangan Gratiskan Tiket Masuk Wisatawan, Catat Tanggalnya!
Selama libur lebaran mulai 3-8 Juni 2019 manajemen Kampoeng Heritage Kajoetangan membebaskan biaya masuk.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Selama libur lebaran mulai 3-8 Juni 2019 manajemen Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang membebaskan biaya masuk.
Hal ini karena banyak tamu dari warga kampung yang datang untuk mengunjungi sanak keluarga.
"Mungkin dari tamu-tamu warga nanti makin mempopulerkan kampung ini," jelas Iing, perwakilan dari manajemen pada SuryaMalang.com, Senin (3/6/2019).
• Perempuan Asal Kota Malang Tewas Tertabrak Kereta Api di Blitar, Diduga Berniat Menabrakkan Diri
Maka tiga pintu masuk yang ada yaitu di Talun, Jl Basuki Rachmad Gg 4 dan 6 sudah tidak ada petugas yang menarik biaya.
Biasanya Rp 5000 plus mendapat peta. Wisatawan tinggal masuk kampung seperti biasa. Di tempat itu termasuk kawasan padat penduduk. Namun keunikannya banyak rumah rumah tua peninggalan kolonial.
"Dari sisi arsitektur menarik," jelasnya. Dikatakan Iing, wisata edukasi ke Kajoetangan ini menarik jika mampu dirasakan.
"Harus bisa merasakan feelnya. Banyak spot foto bagus di sini. Tinggal bagaimana ambil angle nya," kata dia.
• Inilah Deretan Layanan Publik yang Masih Buka Saat Libur Lebaran di Kota Malang
Di lokasi ini juga disediakan guide sehingga bisa benar mengerti apa yang ada di kampung. Jika enggan pakai guide, ya bisa saja jalan sendiri. Ada papan petunjuk apa saja yang bisa dikunjungi di kampung itu.
"Di sini ada tiga RW. Karena itu pintu masuknya ada tiga," jawabnya.
Rumah warga yang punya potensi juga bisa dieksplor. Karena itu, untuk yang ingin foto-foto ke dalam rumah warga biasanya ada biaya.
Dikatakan, warga mengambil peran dalam wisata ini. Seperti memperbolehkan rumahnya jadi objek foto atau menceritakan tentang keunikan rumah juga boleh. Sehingga wisatawan yang datang kesana mendapat sesuatu mengenai Kajoetangan.
• Temukan Bayi Lutung Jawa di Pinggir Jalan, Warga Malang Antarkan Hewan Endemik Itu ke BBKSDA Jatim
Dikatakan, peran wisatawan muda mampu mempopulerkan kampung lewat media sosial seperti instragram.
Bahkan pada saat menjelang kelulusan sekolah, banyak siswa yang melakukan pemotretan di kampung ini dengan busana yang menyesuaikan. Pada Senin siang sejumlah wisatawan juga datang ke kampung itu.
Pengambilan foto terbanyak dari di pintu masuk Talun. Sebab banyak barang-barang jadul jadi spot foto.
"Sayang tadi banyak rumah warga tutup," ujar seorang wisatawan yang sedang istirahat. Ia membawa dua temannya dari Pontianak untuk berfoto di depan rumah Iing yang menampilkan barang-barang antik.