Kilas Balik
Kisah Soekarno Permalukan Militer Inggris, Pamer Rudal Mematikan Saat Jakarta Terancam Dihancurkan!
Saat menjadi presiden, Soekarno pernah mempermalukan militer Inggris. Simak kisahnya!
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
Kisah Soekarno Permalukan Militer Inggris, Pamer Rudal Mematikan Saat Jakarta Terancam Dihancurkan!
TRIBUNJATIM.COM - Saat menjadi presiden, Soekarno pernah mempermalukan militer Inggris.
Kisah Soekarno kala itu tentu menarik diperbincangkan.
• Bu Tien Langsung Periksa Gadis yang Ngaku Anak Soeharto, Temukan Racun Tikus & Bongkar Niat Asli
• Peristiwa Pembunuhan Jenderal TNI, Soeharto Diselamatkan Tommy, Nyaris Tewas Minum Racun Tikus
Kekuatan Soekarno sendiri dikenal tak bisa diremehkan.
Apalagi perjuangan Soekarno menjaga kedaulatan Indonesia.
Ia tak pernah takut atas beragam ancaman.
Satu di antaranya ancaman dari Inggris.
• Terbongkar Pilihan Soeharto Saat Disodori 4 Nama untuk Capres, Prabowo Subianto Malah Tak Dipilih
• Terkuak Sikap Pelayan Istana ke Soekarno di Akhir Kekuasaan Sang Proklamator, Minta Nasi Tak Diberi

• Ajudan Bongkar Soal Uang yang Disimpan Soeharto, Ngaku Tahu Persis Jumlah Uang Pak Harto, Triliunan?
Dilansir dari TribunJabar (grup TribunJatim.com), Inggris sempat mengancam akan memporak-porandakan Jakarta menggunakan Avro Vulcan.
Avro Vulcan adalah pesawat pengebom nuklir jarak jauh.
Bom yang digunakan berupa bom konvensional.
Hal ini disebabkan Avro Vulcan mampu membawa bobot bom sampai 45 ribu kilogram.
Avro Vulcan ini mampu menempuh lebih dari 4 kilometer.
Pesawat ini berada di Darwin, Australia.
• Bu Tien Langsung Periksa Gadis yang Ngaku Anak Soeharto, Temukan Racun Tikus & Bongkar Niat Asli
Lalu, mengapa militer Inggris sampai mau ngebom Jakarta?
Inggris ternyata mendukung Malaysia secara penuh.
Pemerintah Inggris bahkan menurunkan sejumlah pasukan elite untuk membantu pertempuran sengit antara Indonesia dan Malaysia.
Kala itu, konflik Indonesia dan Malaysia tengah memanasa pada 1962 hingga 1966.
Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia inilah yang menyebabkan Inggris ikut turun tangan.
Namun, Soekarno tak takut atas ancaman militer Inggris.
• Terbongkar Sikap Pelayan Istana ke Soekarno di Akhir Kekuasaan Sang Presiden, Minta Nasi Tak Diberi
Walaupun Jakarta akan dibom Avro Vulcan, Soekarno sudah punya 'tabungan'.
'Tabungan' ini tentu saja berupa senjata paling mematikan dan bergengsi di dunia.
Dikutip dari Intisari, Indonesia bisa balik melawan menggunakan pangkalan rudal jarak jauh SA-2 Guideline.
Rudal SA-2 ini dibeli pemerintah Indonesia dari Rusia.
Kekuatan rudal SA-2 ini tak bisa diremehkan.
• Sebab Sebenarnya Bu Tien Soeharto Wafat Dibongkar Mantan Kapolri, Isu Jadi Korban Tembakan Terjawab
Rudal SA-2 mampu memborbardir dalam jarak 20 ribu kilometer.
Rudal SA-2 ini bahkan sempat menjatuhkan pesawat mata-mata Amerika Serikat di Moskow.
Tentu saja, Avro Vulcan bukan tandingannya.
Pesawat milik Inggris itu hanya terbang setinggi 17 ribu kilometer.
Hal inilah yang membuat militer Inggris enggan melayangkan serangan.
Apalagi, Soekarno telah memerintahkan pasukannya untuk siaga.
Rudal SA-2 ini telah disiapkan di beberapa titik.
Mulai dari Tangerang, Cilincing, Cilodong, dan Pondok Gede.
Artikel ini pernah tayang di TribunJabar.

Terkuak Sikap Pelayan Istana ke Soekarno di Akhir Kekuasaan Sang Proklamator, Minta Nasi Tak Diberi
Inilah kisah tentang Presiden Soekarno (Bung Karno) di akhir masa kepemimpinannya.
Dilansir dari Intisari (grup TribunJatim.com), kisah ini terungkap dari buku berjudul "Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno" terbitan Penerbit Buku Kompas 2014 dan ditulis oleh Asvi Warman Adam, Bonnie Triyana, Hendri F. Isnaeni, M.F. Mukti.
Pada suatu pagi di Istana Merdeka, Soekarno minta sarapan roti bakar seperti biasanya.
Namun, pelayan istana kala itu menolak semua permintaan Soekarno dengan berbagai alasan.
“Tidak ada roti," kata seorang pelayan langsung menjawab.
• Momen Soekarno Dibidik Sniper NII Saat Salat Ied, Tembakan Pelaku Ngawur karena Lihat Bayang-bayang
Soekarno menyahut, “Kalau tidak ada roti, saya minta pisang."
Dijawab, “Itu pun tidak ada.”
Karena lapar, Soekarno meminta, “Nasi dengan kecap saja saya mau.”
Lagi-lagi pelayan menjawab, “Nasinya tidak ada.”
Akhirnya, Soekarno berangkat ke Bogor untuk mendapatkan sarapan di sana.
• Soekarno Tiba-tiba Berhenti Pidato Pasca G30S/PKI Akibat Selembar Nota dari Ajudan, Isinya Mencekam
Maulwi Saelan, mantan ajudan dan kepala protokol pengamanan presiden juga menceritakan penjelasan Soekarno bahwa dia tidak ingin melawan kesewenang-wenangan terhadap dirinya.
“Biarlah aku yang hancur asal bangsaku tetap bersatu,” kata Bung Karno.
Di sisi lain, setelah menjemput dan mengantar Mayjen Soeharto berbicara empat mata dengan Presiden Soekarno di Istana, Maulwi mendengar kalimat atasannya itu.
”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar," kata Seokarno.

Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.
Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.
Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.
Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.
Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.
“Sudah, begitu saja,” kenangnya. (Intisari)
• Pengakuan Ajudan Soal Sorot Mata Kartosoewiryo Kala Dieksekusi Mati, Bikin Soekarno Langsung Berdoa
• Pernikahan Luna Maya-Faisal Nasimuddin Pernah Diramal Ahli Tarot, Bahas Waktu: Punya Irama yang Sama
• Bu Tien Langsung Periksa Gadis yang Ngaku Anak Soeharto, Temukan Racun Tikus & Bongkar Niat Asli