Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Aksi 22 Mei

Mengenal Habil Marati yang Diduga Donatur Pembunuhan 5 Jenderal, Pernah Urus PSSI Tapi Dipecat

Mengenal Habil Marati yang diduga sosok donatur pembunuhan 5 jenderal, dulu pernah mengurus PSSI.

Editor: Alga W
Kompas TV
Habil Marati, donatur eksekutor pembunuh bayaran 22 Mei 

Mengenal Habil Marati yang diduga sosok donatur pembunuhan 5 jenderal, dulu pernah mengurus PSSI.

TRIBUNJATIM.COM - Tersangka kasus dugaan rencana pembunuhan terhadap lima jenderal terus berkembang.

Bahkan polisi disebut telah menetapkan seorang pria yang diduga sebagai penyandang dana dugaan rencana pembunuhan jenderal tersebut. 

Tersangka tersebut adalah Habil Marati (HM), yang ditangkap pada 29 Mei 2019, di rumahnya pada kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

5 Fakta Habil Marati, Donatur Eksekutor Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Lihat Respons Arsul Sani

"Tersangka ke delapan yang kami amankan adalah saudara HM," ungkap Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary Syam Indradi, saat konferensi pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).

Pertanyaannya, siapa Habil Marati

Seperti apa rekam jejak Habil Marati

Apa latar belakang Habil Marati?

Fakta-fakta Tajudin, Calon Eksekutor Rencana Pembunuhan 4 Pejabat Penting, Keahlian Sampai Tarifnya

Polisi membeberkan peran HM yang merupakan pemberi dana kepada tersangka KZ atau Kivlan Zen.

"Jadi uang yang diterima tersangka KZ berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api, juga memberikan uang Rp60 juta langsung kepada HK untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api," lanjut Ade.

Adapun polisi merincikan uang Rp60 juta tersebut yakni Rp10 juta untuk operasional, dan Rp50 juta untuk melaksanakan unjuk rasa.

"HM juga memberikan dana operasional sebesar 15 ribu SGD (Rp150 juta) kepada KZ. Kemudian KZ mencari eksekutor yaitu HK dan Udin, dan diberikan target 4 tokoh nasional," imbuh Ade.

Polisi juga menyita beberapa barang bukti dari tersangka HM, di antaranya ponsel genggam untuk melakukan komunikasi dan print out transaksi bank.

Kejanggalan Perusuh Aksi 22 Mei, Berasal dari Daerah namun Tahu Lokasi Melarikan Diri di Jakarta

Sebelumnya, polisi telah menjerat Kivlan Zen terkait kasus dugaan kepemilikan senjata api.

Kasus itu berkaitan dengan penetapan enam tersangka yang menunggangi aksi unjuk rasa menolak hasil Pilpres 2019, di Jakarta, pada 21-22 Mei 2019.

Enam orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, yakni HK, AZ, IR, TJ, AD, dan AF.

Armi yang merupakan sopir paruh waktu Kivlan Zen adalah salah seorang tersangka tersebut.

Tim Mawar Diduga Ada Keterlibatan dalam Kerusuhan Aksi 22 Mei di Jakarta, Begini Jawaban Polri

Melansir dari siaran Kompas TV, diberitakan berdasarkan hasil investigasi Majalah Tempo edisi (9/6/2019), Habil Marati, politisi PPP ini mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif daerah pemilihan Sulawesi Tenggara pada Pemilu 2019 lalu.

Habil Marati sebelumnya pernah diperiksa pihak kepolisian pada tanggal 30 Mei 2019 di Polda Metro Jaya selama lima jam.

Selain itu, Habil Marati dipercaya PSSI sebagai manajer timnas sejak Agustus 2012 hingga 5 Desember 2012.

Mantan anggota DPR RI tersebut menggantikan posisi Ramadhan Pohan yang mengundurkan diri dengan alasan kesibukan sebagai Wakil Komisi I DPR RI.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk memberhentikan Manajer Timnas Indonesia, Habil Marati, dari posisinya mulai Desember 2012.

"Mulai hari ini saya resmi tidak menjabat sebagai manajer timnas. Hal ini tidak masalah bagi saya, bahkan kalau dipertahankan pun saya memilih mundur,"tutur mantan manajer Timnas Indonesia, Habil Marati saat dihubungi, Rabu (5/12/2012).

Habil Marati tidak mampu membawa Timnas Indonesia berprestasi di Piala AFF 2012.

Langkah skuad Garuda harus terhenti di babak penyisihan Grup B.

Setelah hanya mampu meraih poin 4 hasil dari menahan imbang Laos 2-2, menang atas Singapura 1-0, dan kalah dari Malaysia 0-2.

Fauka Noor Farid Bekas Anggota Tim Mawar Blak-blakan Soal Tudingan Rancang Kerusuhan Aksi 22 Mei

Respon PPP

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mempersilakan polisi mengusut tuntas keterlibatan Habil Marati.

Ia juga menegaskan, apabila kader PPP terjerat perkara pidana maka akan diberhentikan.

"Kalau seseorang itu katakanlah ditersangkakan atau dijatuhi hukuman dengan pidana ancaman penjara 5 tahun atau lebih itu bisa diberhentikan dari partai PPP," katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

VIRAL Rumah di Malang Dirobohkan Diduga Akibat Dilema Rumah Tangga, Warga: Istri Cantik Hilang

Lebih lanjut, Arsul mengatakan, pihaknya juga telah menghubungi Habil Marati, namun telepon tidak pernah tersambung.

Arsul pun berharap tak ada keistimewaan yang diberikan kepada PPP sebagai salah satu partai pendukung pemerintah.

"Nggak usah juga nggak enak karena misalnya anggota koalisi pemerintahan, ndak. Kan harus sama kedudukannya di hadapan hukum," ujarnya.

VIRAL Wanita Marah-marah Tak Mau Bayar Ongkos Taksi Online, Ternyata Ada Fakta di Baliknya

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mengenal Habil Marati, Terduga Penyandang Dana Rencana Pembunuhan 5 Jenderal, Eks Manajer PSSI.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved