Rumah Politik Jatim
Komunikasi Dengan Risma Tersendat, PDIP Surabaya 'Kapok' Usung Figur Luar Partai di Pilwali 2020
Pengalaman Komunikasi Risma & Partai Tersendat, PDIP Surabaya 'Kapok' Usung Figur Luar di Pilwali 2020.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Sudarma Adi
Sukadar juga mencontohkan kasus yang dialami seniman di Taman Hiburan Rakyat yang ditutup. Banyak seniman dan budayawan yang mengeluh.
"Belajar dari itulah, kami bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya opini yang dibangun pemerintah kota terkait keberhasilannya, tidak sebanding dengan di lapangan." tutupnya.
Komunitas Milenial Peduli Indonesia (Kompi) Surabaya Munculkan Figur Pilwali 2020
Pemilihan Wali Kota Surabaya (Pilwali Surabaya) 2020 semakin memanas dengan munculnya nama-nama yang masuk dalam bursa Pilwali Surabaya 2020.
Seperti yang diketahui, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ini sudah dua periode menjabat sebagai kepala daerah Surabaya.
Tentu saja, sesuai aturan Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Risma itu tak bisa lagi mencalonkan diri sebagai Wali Kota.
• Digadang Maju Pilwali 2020, Ketua PCNU Surabaya: Saya Memang Dekat Dengan Pimpinan Parpol
Nama-nama figur penerus tongkat kepemimpinan Risma mulai bermunculan, namun dari nama-nama tersebut harus bisa memenuhi beberapa syarat agar layak menjadi Wali Kota Surabaya.
Menurut Komunitas Milenial Peduli Indonesia (Kompi) Surabaya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh figur yang akan maju ke Pilwali Surabaya 2020.
"Calon penerus estafet kepemimpinan Wali Kota Risma, harus memenuhi syarat yang perlu dimiliki oleh pribadi figur tersebut," ujar Nico Makapedua selaku ketua Kompi, Jumat (14/6/2019).
Menurut Nico, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon pemimpin Surabaya adalah:
- Punya wawasan luas
- Punya etos kerja yang dapat dilihat
- Dapat menciptakan budaya kerja yang unggul
- Dapat menciptakan kesejahteraan untuk warga
- Punya komitmen untuk melawan korupsi dan intoleransi.