Faza Abadi, Pemuda Asal Ngawi Pembuat Jasa 100 Website Gratis Untuk Masjid di Indonesia
Pria lulusan Universitas Brawijaya Malang ini, sedang membantu masjid-masjid yang ada di Indonesia untuk membuatkan website secara gratis.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ada banyak cara untuk melakukan amal kebaikan kepada masyarakat.
Seperti cara yang dilakukan oleh Faza Abadi (23) seorang start up yang kini sedang disibukkan dengan membuat platform website masjid.
Pria lulusan Universitas Brawijaya Malang ini, sedang membantu masjid-masjid yang ada di Indonesia untuk membuatkan website secara gratis.
Pemikiran ini berawal dari kemauan dirinya untuk membantu masjid-masjid agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Ide tersebut didapatkan oleh Faza ketika dirinya sedang mengikuti acara start cell, yakni tempat berkumpulnya para start up di Kota Malang.
"Karena niatan saya yang ingin membantu masjid agar makmur. Salah satunya dengan membuat website agar orang tau informasi lengkap masjid, baik dari segi kajian kegiatan dan lain sebagainya," ucap pria kelahiran Ngawi itu kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (15/6).
Faza sendiri merupakan owner dari Hadstar.com, yang bergerak dibidang jasa pembuatan website.
• Sosok Marina Berlian Sarah Djami, Peduli Penderita HIV/AIDS dan Ingin Ubah Stigma ODHA
• Isi Kamar Muzdalifah di Rumah Rp 32 M Ramai Disoroti, Kondisi ‘Rapuh’ Malah Diungkap Oleh Sang Suami
• Intip Potret Rafi Akbar, Putra Adjie Pangestu dan Annisa Trihapsari yang Punya Hobi Fotografi!
Faza mengaku, banyak dari masjid di Indonesia yang tidak memiliki website, sehingga dirinya berinovasi membuatkan website gratis kepada masjid-masjid tersebut.
Hingga kini, total sudah ada 17 website masjid yang telah dibuat oleh Faza, dan 7 di antaranya merupakan masjid di Kota Malang.
"Kami ingin, masjid itu dikenal banyak orang. Karena saat ini zamannya sudah go digital. Jadi segala informasi tentang sebuah masjid biar bisa diketahui oleh masyarakat," terangnya kepada Tribunjatim.com.
Dalam pembuatan website masjid ini, Faza dibantu oleh rekannya yang bernama Rafli Lesamana.
Dua orang tersebut, setiap hari bekerja secara sukarela untuk membuat website.
Kata Faza, dalam membuat satu website masjid ini dirinya memerlukan waktu tiga sampai tujuh hari.
"Jadi, kami mengumumkan jasa pembuatan website ini melalu sosial media. Kami kirimkan pesan satu per satu ke para buzzer di Instagram ataupun Facebook yang kontennya islami, agar diketahui oleh para pengurus masjid," ucapnya.
Pria yang pernah mewakili UB di ajang start up International ini mengaku, bahwa dengan adanya website masjid bisa mengaktifkan kembali informasi mengenai masjid tersebut.
Salah satunya ialah dengan memperkenalkan company profile masjid.
Kemudian, bisa mengaktifkan kembali remaja masjid dan mengelola konten dakwah yang ada di masjid tersebut.
"Dari 17 masjid yang telah kami buatkan website, paling jauh ialah Masjid Nurul Islam, Palembang. Sementara yang di Malang ada Masjid Muhammad Salim, Masjid Ahmad Yani, Masjid As-Salam," terangnya.
Kata Yaza, bagi masjid yang sudah mempunyai domain, dirinya akan membantu mengaktifkan kembali website tersebut agar bisa terurus.
Sementara bagi masjid yang belum memiliki domain, Yaza akan memberikan sub domain kepada masjid tersebut, kemudian baru ia kembalikan lagi ke pengurus masjid.
Pendaftarannya cukup mudah, yakni bisa melalui masjid.hadstar.com.
Setelah itu, klik link pendaftaran dan akan langsung terkonfirmasi.
"Kalau sudah terkonfirmasi nanti langsung tekoneksi di nomor WhatsApp saya. Kemudian ada step by step yang harus diisi oleh pengurus masjid tersebut," ucapnya.
Tak hanya itu, pria yang pernah menjuarai kompetisi bisnis dan model start up telah menyediakan 10 desain website untuk masjid.
Setelah websitenya sudah jadi, dirinya akan menyerahkan seluruhnya website tersebut kepada pengurus masjid agar bisa dikelola.
"Ini murni kami yang mengerjakan. Untuk masalah domain, tetap memakai server kami yang dibelakangnya ada tulisan hadstar.com, tapi apabila sudah memiliki domain sendiri ya tidak ada," ucapnya.
Ketika disinggung mengenai pendapatan, Yaza mengaku, ini merupakan bentuk kegiatan sosial darinya.
Untuk itu, dirinya menargetkan pada tanggal 17 Agustus nanti sudah bisa bisa membuat website gratis kepada 100 masjid.
"Target 100 ini adalah impian saya. Semoga saja tercapai. Meski begitu, dalam pembuatan website gratis ini sebenarnya tidak ada batasannya. Ya semoga saya bisa menggarap 1000 website masjid," tandasnya.(Rifky/Tribunjatim)