Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah ABK KM Tirta Amarta yang Tenggelam di Laut, 10 Jam di atas Air Pakai Sekoci, Kini di Gresik

KM Tirta Amarta pengangkut 1100 ton pupuk fosfat Tenggelam dalam perjalanan dari Gresik ke Kalimantan Barat.

Penulis: Sugiyono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Surya/Sugiyono
ABK – Para ABK KM Tirta Amarta yang berhasil dievakuasi dan diselamatkan oleh petugas KSOP Gresik, Selasa (25/6/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Belasan anak buah kapal (ABK) KM Tirta Amarta diselamatkan di tengah laut saat kapal yang mereka tumpangi harus tenggelam.

Mereka sempat terombang-ambing di atas sekoci kecil puluhan jam di atas sekoci setelah KM Tirta Amarta sudah di bawah permukaan air laut pada Selasa (25/6/2019) kemarin.

Para ABK yang selamat pun tak lupa mengucap syukur setelah kembali tiba di tanah Gresik.

Pengakuan ini disampaikan Zen Gafuar (29), warga Cileungsi, Bogor, Jawa Barat yang bertugas sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM).

(Kapal Muatan Pupuk Bocor dan Tenggelam, Belasan ABK Diselamatkan Kapal Menuju Tanjung Perak)

Dia mengaku, kapal pengangkut 1100 ton pupuk fosfat itu berangkat dari Pelabuhan Gresik hari Sabtu (22/6/2019), pukul 20.30 WIB.

 Zen menyebut, air masuk di bagian mesin pada hari Minggu (23/4/2019), pukul 05.00 WIB.

Kemudian ABK berusaha menguras air menggunakan pomba mesin yang sudah ada, sehingga air bisa dikendalikan pada pagi hari.

Namun, pada sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB ombak kembali besar sehingga air banyak yang masuk ke dalam kapal.

“Sampai pukul 23.00 WIB itu air semakin masuk ke dalam, sehingga nahkoda memerintahkan melepas sekoci dan net prawn untuk membawa dokumen-doumen,” kata Zen, Selasa (25/6/2019).

Sejak malam hingga pagi hari baru mendapatkan pertolongan setelah menyalakan smog. Sebab, jarak kapal besar itu sekitar satu mil dengan sekoci yang ditumpangi 16 orang ABK beserta nahkoda.

(Siswa SMP ini Tewas Tenggelam di Sungai Krecek Pantai Sine Tulungagung, Awalnya cari Ikan Kecil)

Sekitar pukul 9.00 WIB, Senin (24/6/2019)  kapal MV Seaspan Fraser yang berlayarmenuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya melintas.

Kapal tersebut kemudian mengangkut para ABK yang terapung. Para ABK kemudian dialihkan ke Kapal Patroli Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik.

Mereka sampai di pelabuhan Gresik Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 1.30 WIB.

Nahkoda KM Tirta Amarta, Benny Arsena mengatakan, kapalnya mengangkut pupuk fosfat dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Kendawangan, Kalimantan Barat.

Benny sempat mencoba memutar ke Pelabuhan Gesik Bawean saat air yang masuk ke kapal sudah tak bisa ditanggulangi.

Namun, air masuk sangat deras sehingga dia memerintahkan teman-temannya melepaskan sekoci.

“Selama itu, saya pasrah, sebab ombak tinggi sampai satu setengah meter. Sekarang sangat bersyukur,” kata Benny.

Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik Kusnadi kini menugaskan pasukannya mencari kapal penolong.

(Cuaca Buruk & Gelombang Tinggi, 3 Kapal Penyeberangan Gresik-Bawean Terancam Tak Beroperasi 2 Hari)

“Alhamdullilah semua ABK dan seorang operator crane dalam kondisi sehat semuanya,” kata Kusnadi.

Menurut Kusnadi, selama mengevakuasi ABK terkendala arus laut.

“Arus laut kuat, sehingga membuat evakuasi sempat kesulitan,” imbuhnya.

Kusnadi juga menegaskan bahwa kondisi kapal kondisi normal dan layak berlayar.

“Kondisi kapal cukup layak untuk berlayar sehingga dikeluarkan surat izin berlayar,” katanya.

Reporter: Surya/Sugiyono.

(Lagi, Seorang Korban Kapal Karam di Sumenep Ditemukan, Usianya 9 Tahun Berkelamin Laki-Laki)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved