Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cuaca Buruk & Gelombang Tinggi, 3 Kapal Penyeberangan Gresik-Bawean Terancam Tak Beroperasi 2 Hari

Cuaca buruk memaksa kapal penyeberangan Gresik-Bawean terhenti. Tiga kapal yang biasa beroperasi KM Express Bahari, KM Natuna Express dan Blue Sea Jet

Penulis: Willy Abraham | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/WILLY ABRAHAM
Kapal Blue Sea Jet tiba di Pelabuhan Gresik, Senin (24/6/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Cuaca buruk memaksa kapal penyeberangan Gresik-Bawean terhenti.

Tiga kapal yang biasa beroperasi KM Express Bahari, KM Natuna Express dan Blue Sea Jet terancam tidak beroperasi.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya tinggi gelombang mencapai 2.0 meter hingga 2.5 meter.

Perayaan HUT Bhayangkara ke-73, Warga Gresik Bayar Pajak Kendaraan Sambil Periksa Kesehatan Gratis

Banyak Rantai Distribusi, LPG Bersubsidi di Pulau Bawean Gresik Tembus Rp 27.000/Tabung

Kasi Pelayaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik, Mohammad Amri membenarkan ketiga kapal tidak beroprasi selama dua hari yakni ada Selasa (25/6/2019) dan Rabu (26/6/2019).

Meski demikian, pihaknya belum mendapatkan surat larangan berlayar dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik.

“Untuk keputusan larangan berlayar ada di KSOP, tetapi kita mengantongi rekomendasi dari BMKG, tinggi gelombang memang mencapai 2 meter lebih,” ujarnya kepada awak media, Senin (24/6/2019).

Amri mengaku penumpang Gresik- Bawean masih tinggi.

Meski armada kapal kini bertambah dari yang sebelumnya hanya dua. Pihaknya mendapat laporan penumpang dari Bawean masih penuh.

“Kami sudah dapat laporan untuk Natuna dari kapasitas 250 penumpang sudah penuh. Untuk yang lain data belum masuk,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Lalu Lintas Laut KSOP Gresik Hotman Siagian membenarkan adanya gelombang tinggi. Pihaknya sudah menerima rekomendasi dari BMKG.

Untuk itu KSOP Gresik mengeluarkan surat larangan berlayar baik dari pelabuhan Gresik ke Bawean maupun sebaliknya.

Hotman mengaku pihaknya belum tahu bakal mencabut larangan berlayar itu kapan.

Yang jelas, sesuai data BMKG tinggi gelombang 2 meter lebih berlangsung selama dua hari.

"Saat ini masih kami pantau. Data dari BMKG banyak. Ada yang keluarnya per 24 jam, ada yang per 12 jam, ada yang per 6 jam,” jelasnya.

2.170 Calon Jemaah Haji Kabupaten Gresik Akan Berangkat ke Makkah Mulai 24 Juli, Terbagi 5 Kloter

Masuk Musim Kemarau, Air Tandon ke Pelanggan di Desa Kembangan Gresik Mulai Mampet

Dalam menentukan ijin berlayar tersebut, pihaknya mengacu pada data cuaca terdetail yang keluar 6 jam sekali.

Sehingga apabila hari ini ada update cuaca untuk hari Rabu cuaca sudah bagus pelayaran kemungkinan bisa aktif kembali.

"Untuk penentuan ijin pelayaran memakai yang keluar 6 jam sekali,” pungkasnya. (Surya/Willy Abraham)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved