Prof Salim Said Ungkap Harapannya untuk Jokowi Setelah Putusan MK: Makin Jadi Diri Sendiri
Salim Said mengungkapkan harapannya untuk Jokowi setelah MK menyatakan putusannya. Dia berharap Jokowi makin jadi diri sendiri.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Arie Noer Rachmawati
Salim Said mengungkapkan harapannya untuk Jokowi setelah MK menyatakan putusannya. Dia berharap Jokowi makin jadi diri sendiri.
TRIBUNJATIM.COM - Putusan sengketa hasil Pilpres 2019 telah diumumkan.
Dalam putusan tersebut, Mahkamah Konstitusi menolak semua gugatan yang diajukan oleh Tim Hukum Prabowo-Sandiaga.
Ditolaknya semua gugatan Prabowo-Sandiaga tentu membuat Joko Widodo-Ma’ruf Amin terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Alhasil putusan Mahkamah Konstitusi yang disepakati oleh sembilan Hakim MK tanpa ada perbedaan pendapat atau dissenting opinion.
• Ketakutan Penerjemah ke Soekarno Saat Artikan Pertanyaan Che Guevara Soal Wanita, Sampai Mau Pingsan
• Andre Rosiade Janjikan Berjuang di DPR Setelah Putusan MK, Yusril Berharap Putusan MK Akhiri Konflik
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan (Unhan), Prof Salim Haji Said memberikan tanggapannya tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah dibacakan pada Kamis (27/6/2019).
Pof Salim Haji Said mengaku senang dengan putusan Mahkamah Konstitusi dan merasa bahagia karena satu persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia telah berakhir.
Tanggapan tentang putusan Mahkamah Konstitusi ini disampaikan langsung oleh Prof Salim Haji Said di program acara Talk Show TvOne dengan tema ‘Selamat Datang Presiden Terpilih’ pada Kamis (27/6/2019).
“Pertama, saya mau mengatakan saya senang bahwa satu persoalan yang kita hadapi sudah kita atasi malam ini. Tetapi persoalan ini belum menyelesaikan permasalahan kita.
Seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, persoalan yang kita hadapi itu adalah terpecahnya masyarakat dan itu tantangan kita sekarang. Bagaimana mengatasi itu?” tegas Prof Salim Haji Said.
Dalam penilaiannya, Prof Salim Haji Said menyebut sudah seharusnya masyarakat Indonesia dan kalangan elite politik mempelajari mengapa ada kondisi yang terpecah belah saat Pilpres 2019.
"Kita harus mempelajari. Saya berkali-kali mengatakan karena desain politik yang keliru. Kita membuat 20 persen presidential threshold, akibatnya masyarakat menjadi tajam.
• Prediksi Mahfud MD Soal Bunyi Putusan Akhir Para Hakim MK, Sebut 99 Persen Permohonan Bakal Diterima
• Mahkamah Konstitusi Tolak Dalil Ajak Pemilih Pakai Baju Putih yang Dipersoalkan Prabowo-Sandi
Ikut ke kubu satu dan lainnya, tak ada perantara yang bisa buat kita pindah kalau calon kita kalah," ungkap Prof Salim Haji Said.
“Itu terjadi kalua calon lebih dari dua. Sekarang ini calonnya dua dan kalau anda warga negara yang baik, anda tidak akan golput. Kalau anda tidak golput, anda harus memilih. Karena kampanyenya teralu lama, maka pertentangan itu semakin lama semakin tajam,” jelas Prof Salim Haji Said.
Salim Said menyatakan, durasi kampanye yang begitu lama malah membuat pertentangan masyarakat itu semakin menjadi.
"Maka tantangan dihadapi oleh Pemerintahan Jokowi adalah bagaimana cara mengatasinya. Saya kira harus bermula kepemimpinan Jokowi. Dia betul-betul dapat mandat dan menjaga pemikiran orang bahwa dia tak diperalat oleh orang sekitarnya," tutur Prof Salim Haji Said.
“Itu yang harus dijaga oleh Pak Jokowi. Dengan demikian, ‘He has to be himself’ (red: dia harus menjadi dirinya sendiri," ujar Prof Salim Haji Said.
• Jokowi Beri Pujian ke Prabowo Pasca Putusan MK: Beliau Memiliki Visi yang Sama Bangun Indonesia
Bahkan, Prof. Salim Haji Said menilai sebaiknya Jokowi harus menjadi dirinya sendiri saat terpilih menjadi Presiden RI agar semakin banyak orang yang mendekati dan berada di sekitarnya.
"Saya harap Pak Jokowi makin jadi diri sendiri sehingga tak ada lagi isu bahwa ada orang lain yang menumpang di sana untuk kepentingannya. Ini akan menolong bangsa kita untuk makin percaya kepada Pak Jokowi," ujar Prof Salim Haji Said.
Menurut Prof Salim Haji Said, jika Jokowi mampu melakukan itu tentu akan semakin banyak masyarakat yang percaya dengan Jokowi.
"Pemerintah yang tak dipercayai itu tak akan efektif. Tantangan Jokowi itu harus merehabiliter kepercayaan masyarakat kepada beliau supaya beliau bisa mengelola Indonesia," kata Prof Salim Haji Said.
• Lihat Beda Pidato Prabowo dan Jokowi Dalam Menyikapi Putusan MK, Berikut Transkrip Lengkapnya
“Kalau dia tidak dipercayai oleh sebagian orang Indonesia, apalagi yang aktif maka kepemimpinannya tidak akan lancar dan yang rugi Republik Indonesia. Ini yang harus kita pikirkan.
Sehingga, Prof Salim Haji Said berpesan agar masyarakat tak main-main karena Negeri Indonesia merupakan satu-satunya dan kalau tak dikelola dengan baik, semua warga akan rugi.
Oleh karena itu, penting bagi Jokowi untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat Indonesia seutuhnya demi mengelola negara dan kemajuan Indonesia ke depan.
"Saya berharap segera orang yang berbeda pendapat itu bersatu kembali karena tak ada alasan untuk saling mencurigai dan fitnah memfitnah. Fitnahan itu alat kampanye kotor dan terjadi karena desain politik kita," beber Prof Salim Haji Said.
• Pengamat Politik Sebut Bakal Jadi Kandang Macan Jika Jokowi Ajak Prabowo Gabung ke Kabinet
Adapun, Prof. Salim Haji Said mengungkapkan sebaiknya jika masyarakat Indonesia memikirkan desain politik Indonesia dan belajar dari pengalaman buruk bahwa 20 persen presidential threshold menjadi perpecahan tajam di masyarakat.
"Mari kita rendah hati dan belajar dari sejarah karena Uni Soviet saja bisa bubar tanpa tembak-tembakkan. Untuk itu kita harus menjaga agar negeri ini tak bubar," tegas Prof Salim Haji Said.
• Fadli Zon Beberkan Langkah Prabowo dan Sandiaga Uno Jika Kalah di MK, Gabung ke Pemerintahan Jokowi?