Koalisi Adil Makmur Bubar, Pengamat Politik Sebut Sinyal Partai Pendukung Prabowo Gabung ke Jokowi
Bubarnya Koalisi Adil Makmur disebut Adi Prayitno jadi sinyal partai pendukung Prabowo merapat ke Jokowi
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tanggapannya ini disampaikan langsung oleh Andre Rosiade saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV pada Senin (1/7/2019).
• Mengenal Ivanka Trump yang Tertangkap Asyik Ngobrol dengan Jokowi di KTT G20 Ternyata Seorang Model
Berawal dari pembawa acara Timothy Marbun menyebut Partai Demokrat dan PAN sudah menunjukkan tanda-tanda akan merapat ke kubu petahana dengan membangun komunikasi.
"Dengan pembubaran BPN kemarin Mas Andre, apakah akan merelakan partai-partai yang tadinya bersama dengan Anda mengusung Pak Prabowo untuk bergabung kalau mereka bisa bergabung ke koalisi?," tanya Timothy Marbun.
"Ya, tanpa kita bubarkan koalisi dan BPN di hari Jumat kemarin saja mereka sudah melakukan komunikasi ya," ujar Andre Rosiade.
Bahkan, Andre menyebut ada partai yang tergabung dengan koalisi Prabowo sudah mengajukan proposal kepada pihak Jokowi tanpa menjelaskan proposal apa yang dimaksud Andre.
• AHY Ucapkan Selamat Kepada Jokowi-Maruf, Sempat Singgung Koalisi Adil dan Makmur Sudah Berakhir
"Sudah bertemu, komunikasi, kita mendengar sayup-sayup ada proposal segala," lanjut Andre Rosiade.
Kemudian Andre menjelaskan alasan Prabowo Subianto membubarkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) lantaran untuk mengembalikan mandate pada setiap parpol.
"Bubarkan itu kan sengaja oleh Pak Prabowo untuk mengembalikan mandat, karena koalisi ini kan dibangun berdasarkan Pilpres 2019."
"Setelah pilpres selesai, prosesnya selesai, tentu mandat ini dikembalikan," terang Andre Rosiade.
Pun disebutkan oleh Andre Rosiade bahwa Prabowo Subianto menyerahkan seluruh keputusan kepada partai yang pernah mendukungnya untuk menentukan pilihan politik masing-masing.
• Sandiaga Uno Ngaku Kecewa, Tetap Ucapkan Selamat untuk Jokowi-Maruf, Beri Pesan pada Pendukung
"Sehingga masing-masing partai punya independensi untuk menentukan pilihan. Kami kan tidak ingin menyandera juga kalau ada yang mau pindah atau loncat pagar. Jadi, kita kembalikan kepada masing-masing partai," kata Andre Rosiade.
Andre Rosiade pun mengaku agenda yang berat yaitu agenda silaturahim antara Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dikatakan berat karena kedua pihak harus membangun komunikasi dengan pihak pemerintah yang dimaksudkan untuk menurunkan tensi politik di masyarakat.
"Ke depan langkah kita ini kan semakin berat ya, dalam arti kata PR kita ini sekarang adalah bagaimana membangun silaturahmi politik antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo dengan harapan menurunkan tensi," tuturnya.
• Andre Rosiade Sebut Prabowo Hanya Pikirkan Negara, Muhtadi: Sudjiwo Tejo Akan Tertawa Paling Kencang
Karena telah mengungkapkan pernyataan tersebut, Andre Rosiade mengingatkan semua pihak bahwa pertemuan atau rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi bukan untuk membahas bagi-bagi kursi jabatan