Cerita Mahasiswi Semarang Bersalaman dengan Paus Fransiskus, Minta Didoakan untuk Diri dan Bangsanya
Ada cerita dibalik foto viral wanita berhijab dari Semarang bersalaman dengan Paus Fransiskus
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Melia Luthfi Husnika
Untuk bisa berkomunikasi dengan Paus, sejak malam Dewi sudah mempersiapkan dirinya dengan berlatih menghafal apa yang akan disampaikannya kepada Paus dalam bahasa Italia.
“Sebenarnya hafalan dalam bahasa Italia yang sudah saya siapkan itu isinya adalah mengucapkan terima kasih karena mendapatkan beasiswa dari pemerintah Vatikan.
Dalam pesannya kepada Paus, Dewi seharusnya mengucapkan agar Paus tetap semangat membangun dialog lintas agama.
Sayangnya, saat bertemu Paus yang keluar dari mulutnya justru justru bahasa Inggris : “Saya Dewi, Muslim dari Indonesia, tolong doakan saya dan perdamaian di Indonesia.”
"Tetapi entah mengapa begitu bertemu, saya terkesima dan semua itu tidak keluar. hehehehe..
Dan Paus menjawab pelan-pelan dalam bahasa Inggris “ya tentu saya doakan,” papar Dewi selanjutnya.
Foto Dewi, yang dengan dua tangan menggenggam erat tangan Paus dalam pertemuan hari Rabu (26/6) lalu, mendunia.
Ia dinilai benar-benar mewakili dialog lintas agama yang ditekuninya sejak bergabung bersama jaringan Gusdurian dan kelompok persaudaraan lintas agama beberapa tahun terakhir ini.
‘’Saya mengikuti jaringan Gusdurian dan persaudaraan lintas agama karena saya melihat Indonesia yang tadinya beragam, akhir-akhir ini sedikit berubah.
Ada pihak yang selalu merasa dirinya paling benar.
Nah saya jadi tertarik ingin membangun jembatan," ujarnya.
"Mungkin niat saya terlalu ketinggian yaa, tapi saya ingin sekali mengurangi kecurigaan-kecurigaan yang akhirnya membuat orang mudah menghakimi dan berujung pada kebencian,” dia menambahkan.
Selepas menyelesaikan pendidikan strata satu di Universitas Negeri Semarang, Dewi melanjutkan pendidikan strata dua di Unika Soegijapranata di kota yang sama.
Meskipun fokus studinya pada isu lingkungan dan perkotaan, Dewi tertarik mempelajari lebih jauh tentang dialog lintas agama.
Berbekal rekomendasi dari Keuskupan Agung Semarang dan Konferensi Waligereja Indonesia WKI, ia mengajukan permohonan beasiswa ke Nostra Aetate Foundation di Vatikan.