Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Demo di Kantor Pemkab Sidoarjo Ricuh, Mahasiswa Bentrok dengan Satpol PP

Aksi demonstrasi yang digelar puluhan mahasiswa di Kantor Pemkab Sidoarjo berujung ricuh, Kamis (4/7/2019).

Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
M Taufik/Surya
Para mahasiswa saat membakar keranda di depan gerbang gedung Pemkab Sidoarjo dalam unjukrasa yang digelar, Kamis (4/7/2019) 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Aksi demonstrasi yang digelar puluhan mahasiswa di Kantor Pemkab Sidoarjo berujung ricuh, Kamis (4/7/2019).

Gerbang pagar kantor pemerintahan di sebelah selatan alun-alun Sidoarjo itu roboh, kemudian terjadi kericuhan antara petugas Satpol PP dan mahasiswa.

Sejumlah mahasiswa terluka akibat bentrokan tersebut.

"Teman-teman kami terluka, kami akan laporkan ini," ujar Burhanul Mukhlasoni, kordinator dalam aksi tersebut kepada Tribunjatim.com.

Peristiwa anarkis tersebut bermula saat puluhan mahasiswa membakar keranda mayat di depan gerbang gedung Pemkab Sidoarjo lantaran kecewa tak ada pejabat yang menemui pendemo.

Beberapa saat kemudian, massa berusaha merangsek masuk dengan mendorong gerbang. Di bagian dalam, puluhan personil satpol PP dan petugas kepolisian berusaha menahan dorongan itu.

Tak lama berselang, pagar besi itupun roboh dan terjadilah kericuhan. Sebagian petugas dan mahasiswa terlibat saling serang, sebagian lain berusaha melerai.

Beberapa mahasiswa terlihat mengalami luka. Beberapa juga ada yang tergeletak di trotoar, yang kemudian ditolong oleh rekan-rekannya.

Unjuk rasa di gedung Pemkab Sidoarjo itu dilakukan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sidoarjo.

Mereka turun ke jalan karena menilai bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Bupati Saiful Ilah dan Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin selama empat tahun gagal, lantaran banyak program dan visi-misi yang belum terealisasi.

"Program-program dan janji-janji politik bupati tidak terialisasi. Di bidang infrastruktur, seperti janji pembangunan rumah sakit barat, pembangunan frontage road untuk mengurai macet di kawasan Waru-Gedangan, dan beberapa program lain," kata Soni, panggilan Burhanul Mukhlasoni kepada Tribunjatim.com
.

Dalam orasinya, mahasiswa yang menjabat sebagai Ketua PMII Cabang Sidoarjo ini juga mengkritisi banyaknya anggaran tidak terserap yang terbukti dari tinggila Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran).

Mahasiswa juga mendesak Pemkab untuk memaksimalkan semua SKPD, meningkatkan kesejahteraan guru, merevitalisasi pengelolaan sampah, dan menolak sistem kerja outsourcing.

Dengan beberapa alasan itu, para mahasiswa berunjukrasa dan mendesak pemerintah segera merealisasikan program-program atau janji-janji politik sebagaimana visi-misi yang disampaikan ke masyarakat.

Dalam aksinya, para mahasiswa datang berjalan kaki sambil membawa berbagai poster dan selebaran berisi sejumlah tuntutan. Selain itu, mereka juga membawa keranda mayat sebagai simbol matinya program-program di Pemkab Sidoarjo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved