Sinopsis Film 'Bumi Manusia' yang Dibintangi Iqbaal Ramadhan, Tayang di Bioskop 15 Agustus 2019!

Selain pandai menulis, Minke juga merupakan orang yang revolusioner. Oleh karena itu, dia tidak disenangi oleh teman-teman sekolah Eropanya.

Minke yang bukan dari golongan ningrat harus berada di golongan bawah, yang membuatnya melawan, memberontak, dianggapnya tidak adil juga.

Bumi Manusia juga menceritakan tentang kehidupan Nyai Ontosoroh yang merupakan istri simpanan dari seorang keturunan Eropa yang terpandang, yang sering dipanggil dengan nama Tuan Mellema.

Predikatnya sebagai seorang nyai, istri simpanan membuat Nyai Ontosoroh dikucilkan, dianggap sebagai perempuan yang tidak terhormat, tidak memiliki martabat, tidak diperbolehkan mempunyai hak asasi yang sepantasnya dia dapatkan.

• Sinopsis Film Detective Conan: The Fist Of Blue Sapphire, Tentang Misteri Pembunuhan di Singapura

Inilah yang membuat Nyai Ontosoroh menderita. Namun ia melawan segala cemoohan dan cara pandang orang terhadapnya.

Kisah cintanya dengan Annelies dan kekaguman Minke akan sosok Nyai (Ibu Annelies) menjadi kisah utama dalam cerita film ini.

Dalam video tariler juga terdengar seseorang bertanya pada Minke,

"Kowe ki bocah terpelacar, siswa HBS, kenapa tinggal serumah sama Nyai, gundik? Dasar bocah edan!"

Minke kemudian dicambuk bahunya.

Di sisi lain, Annelies yang merupakan seorang 'Indo' mengungkapkan keinginannya menjadi pribumi seperti sang ibu, Nyai Ontosoroh.

• Sinopsis Film Childs Play (2019), Boneka Chucky Kembali Teror dan Membunuh Anak Kecil

Dilansir dari Kompas.com (grup YribunJatim.com), sutradara Hanung Bramantyo mengatakan film Bumi Manusia yang digarapnya ini akan berdurasi kurang lebih tiga jam.

Hanung bahkan sudah memangkas lima adegan dari keseluruhan hasil shooting.

"Durasi tiga jam, lima scene di novel sudah saya buang. Novelnya aja lima ratus halaman," kata Hanung saat diwawancarai usai jumpa pers peluncuran poster film Bumi Manusia di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).

Bumi Manusia merupakan film yang diadaptasi dari buku karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer.

Meski memadatkan 500 halaman menjadi sebuah film berdurasi tiga jam, Hanung tetap mempertahankan idealisme Pram.