Sego Gegok Mbak Tumirah Trenggalek, Nasi Dibungkus Daun Pisang yang Menggoyang Lidah, Mau Cicipi?
Sego Gegok Mbak Tumirah Trenggalek, nasi dibungkus daun pisang yang menggoyang lidah. Mau incip?
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Arie Noer Rachmawati
Saat disuguhkan, nasi gegok selalu dalam keadaan panas.
Nasi baru diambil dari dandang besar di dapur sebelum dibawa ke meja pembeli.
Konon, nasi gegok merupakan menu yang biasa dibawa orang gunung ketika perjalanan jauh di zaman dulu.
Mbah Tumirah sudah puluhan tahun berjualan di tempat itu.
“Lupa tepatnya. Saat saya masih belum menikah dulu,” kata Mbah Tumirah.
• Sering Lesu dan Letih? Simak Gejala Anemia dan Penyebabnya Versi Dokter Spesialis MedicElle Clinic
Saat ini, usainya di atas 70 tahun.
Mbah Tumirah hanya menjual nasi gegok, dan sedikit camilan.
Di sisi luar warung, ada empat meja panjang yang biasa dipakai tempat makan para pelanggan.
Sementara bagian dalam berfungsi hanya sebagai dapur.
Secara umum, warung ini hanya cukup untuk menampung orang makan sekitar 20-an orang.
Harga nasi gegok pun semurah penampilannya.
Di warung Mbah Tumirah, empat bungkus nasi gegok plus tempe, dua es teh, dan satu air mineral ukuran tanggung dipatok seharga Rp 30.000.
“Sehari bisa bikin sekitar 100 bungkus nasi gogok,” kata dia.
100 bungkus nasi gegok artinya 50 porsi makan.
Sebab apabila pembeli memesan satu porsi, yang keluar adalah dua bungkus nasi gegok.
• The Book of Imaginary Beliefs Karya Lala Bohang, Mempertanyakan Ulang Kepercayaan yang Diyakini