Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Sosok Polisi 'Andalan' Paspampres Saat Presiden Soekarno Marah Besar, Buat Sang Proklamator Tak Tega

Sosok polisi ini pernah menjadi andalan para paspampres di era Presiden Soekarno.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
ipospedia.com
Sosok Polisi 'Andalan' Paspampers Saat Presiden Soekarno Marah Besar, Buat Sang Proklamator Tak Tega 

Soekarno suka mengobrol dan bahkan diskusi tentang topik apa saja.

Mengobrol santai memang menjadi kesenangan tersendiri bagi Soekarno.

Obrolan santai Soekarno dengan para personel Paspampres biasa dilakukan di mana saja.

Seperti ketika sedang berada di Istana Negara, Istana Bogor, bahkan ketika Soekarno bersama para Paspampres sedang melakukan kunjungan ke luar negeri.

Materi yang diobrolkan Soekarno juga beragam mulai dari lelucon, karya seni, politik, dan perempuan.

Meskipun hampir semua anggota Cakrabirawa merasa nyaman ketika mengobrol dengan Soekarno, mereka juga ketakutan ketika Soekarno sedang marah besar.

Kabar Donna Harun yang Berstatus Istri Cucu Soekarno, Wajah Awet Muda dan Sosok Anaknya yang Populer

Sewaktu marah Soekarno akan memaki-maki tanpa pandang bulu dan tanpa tedeng aling-aling terhadap siapa saja yang ada di dekatnya.

Biasanya kalau sedang marah besar Soekarno lebih suka memaki-maki menggunakan Bahasa Belanda atau Bahasa Inggris dibandingkan menggunakan Bahasa Indonesia.

Satu-satunya ajudan yang berani menghadap Soekarno ketika sedang marah bukan dari personel Cakrabirawa tapi dari kepolisian.

Nama ajudan ini adalah Prihatin.

Tujuan Sebenarnya Soekarno Letakkan Masjid Istiqlal di Dekat Istana Merdeka, Pilihan Hatta Berbeda

Dalam Bahasa Jawa kata “prihatin” mencerminkan orang yang selalu “tabah dan prihatin”.

Maka jika Soekarno sedang marah besar, Cakrabirawa selalu menyodorkan Prihatin sebagai tameng.

Soekarno sendiri sudah paham terhadap “taktik konyol” Cakrabirawa itu.

Suatu kali ketika sedang beristiahat di Istana Tampaksiring Bali, Soekarno berkata kepada para personel Cakrabirawa.

“Kamu orang itu terlalu. Ketika saya sedang marah, selalu Prihatin yang kau suruh menghadap. Dia sering saya semprot dan saya tahu dia tidak salah. Saya merasa kasihan sama Prihatin. Lha mbok kalau saya sedang marah, yang disuruh menghadap saya seorang wanita cantik dengan membawa map surat-surat yang harus saya tanda tangani, kan saya tidak jadi marah.” kata Soekarno.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved